RI News Portal. Beutong Ateuh Banggalang, Nagan Raya – Gubernur Aceh Muzakir Manaf menegaskan bahwa Pemerintah Aceh akan segera membangun satu unit jembatan baru di ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Nagan Raya dengan Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah, setelah infrastruktur vital tersebut putus total akibat banjir bandang yang melanda Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang pekan ini.
“Kita akan mempercepat akses, terutama jembatan yang putus karena ini yang paling parah. Ini secepatnya kita perbaiki,” tegas Muzakir Manaf—yang akrab disapa Mualem—saat meninjau langsung lokasi bencana pada Sabtu (6/12/2025).
Dalam kunjungan yang dilakukan menggunakan helikopter dari Bandar Udara Malikussaleh, Aceh Utara, Mualem tidak hanya membawa genset untuk kebutuhan listrik darurat warga, tetapi juga menyaksikan sendiri kerusakan ekstrem dari udara: sejumlah kampung hancur, rumah-rumah warga terbawa arus, dan sebagian hunian kini berada di tengah-tengah aliran sungai yang melebar drastis akibat luapan.

Ia menegaskan bahwa laporan resmi akan segera disampaikan kepada pemerintah pusat untuk mendapatkan dukungan anggaran dan teknis yang lebih besar. “Kami juga akan lapor ke pusat, apa yang perlu kita bantu dari provinsi akan kita dorong secepat mungkin,” ujarnya.
Mualem juga meminta Bupati Nagan Raya segera menyusun data kerusakan secara rinci dan akurat. “Pak Bupati tolong catat berapa rumah, jembatan, dan jalan yang rusak supaya cepat-cepat kita perbaiki,” pintanya.
Bupati Nagan Raya Teuku Raja Keumangan menyambut baik respons cepat kepemimpinan provinsi di tengah medan yang sangat sulit dijangkau. “Atas nama pemerintah kabupaten dan seluruh masyarakat, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Gubernur yang telah berkenan datang langsung ke Beutong Ateuh Banggalang, wilayah paling parah terdampak di Nagan Raya,” ucapnya.
Menurut bupati, kerusakan tidak hanya terbatas pada jembatan penghubung strategis tersebut, tetapi juga ratusan rumah warga, masjid, sekolah, dan fasilitas umum lainnya yang rusak berat hingga total. Akses jalan darat ke sejumlah desa terputus, sehingga logistik dan bantuan hanya dapat diantar melalui jalur alternatif Beutong bawah atau udara.
“Kebutuhan paling mendesak saat ini adalah pembukaan akses total, suplai logistik berkelanjutan, serta percepatan rekonstruksi infrastruktur utama, terutama jembatan yang menjadi nadi perekonomian antara pesisir barat selatan dengan dataran tinggi Gayo,” tambah Teuku Raja Keumangan.
Banjir bandang yang dipicu hujan ekstrem sejak akhir November 2025 ini menjadi salah satu bencana paling merusak dalam satu dekade terakhir di wilayah Nagan Raya. Putusnya jembatan di jalur provinsi tersebut tidak hanya mengisolasi ribuan warga, tetapi juga memutus distribusi barang kebutuhan pokok dan hasil bumi kopi Gayo yang biasanya mengalir melalui koridor tersebut.
Pemerintah Aceh menyatakan akan mengalokasikan anggaran darurat provinsi sambil menunggu dukungan pusat, dengan target jembatan sementara (bailey atau pontoon) dapat difungsikan dalam hitungan minggu, diikuti pembangunan permanen dalam beberapa bulan ke depan.
Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan TNI, Polri, BPBD, dan relawan masih terus melakukan evakuasi warga serta pendistribusian bantuan di lokasi-lokasi terisolir.
Pewarta : Jaulim Saran

