
RI News Portal. Jakarta, 8 Juli 2025 — Duka menyelimuti Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia setelah salah satu diplomat mudanya, Arya Daru Pangayunan, ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan di kamar indekosnya di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. Arya, yang merupakan staf aktif di Kemlu, ditemukan tewas pada Selasa pagi (8/7/2025) dengan kondisi kepala dilakban, menimbulkan dugaan kuat adanya tindak kekerasan atau kriminalitas.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Rolliansyah Soemirat, mengonfirmasi kabar duka tersebut dan menyatakan bahwa pihak kementerian menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada aparat penegak hukum. “Betul, salah satu staf Kemlu, Arya Daru Pangayunan, meninggal dunia di kediamannya di Gondangdia,” ujar Rolliansyah. Ia menambahkan bahwa Kemlu siap memberikan dukungan penuh dalam proses penyidikan yang tengah berjalan.
Penemuan jenazah berawal dari kekhawatiran sang istri yang tak dapat menghubungi Arya sejak malam sebelumnya. Setelah meminta bantuan penjaga indekos, jasad pria berusia 39 tahun itu ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kamar tempat tinggalnya.

Arya dikenal sebagai diplomat muda yang berdedikasi tinggi. Ia merupakan alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), angkatan 2001, dan lulus pada tahun 2005. Berasal dari Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Arya meninggalkan seorang istri dan dua anak.
Kematian tragis ini mengundang keprihatinan luas, tidak hanya dari kalangan Kemlu, tetapi juga komunitas akademik dan para sahabatnya di kalangan alumni UGM. Kasus ini menjadi sorotan publik, karena melibatkan seorang aparatur sipil negara dengan latar belakang diplomasi, dalam situasi kematian yang patut didalami dari sisi hukum dan keamanan nasional.
Baca juga : Polsek Jatiroto Amankan Pasaran Legi Demi Kamseltibcarlantas
Secara etis dan politis, kasus ini mendorong pertanyaan mengenai tingkat perlindungan dan pengawasan terhadap keamanan individu yang bertugas mewakili negara, terutama di lingkungan perkotaan yang padat dan kompleks. Ke depan, perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan tempat tinggal aparatur negara, terlebih mereka yang bekerja di sektor strategis seperti diplomasi.
Pihak kepolisian belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait motif atau pelaku dalam kasus ini. Penyelidikan masih terus berlanjut.
Pewarta : Yudha Purnama

