RI News Portal. Padangsidimpuan, 26 November 2025 – Hujan deras yang mengguyur tanpa jeda sejak Selasa siang (25/11) menyebabkan Aek Sibontar di Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, meluap parah. Ketinggian air di pemukiman warga sudah mencapai di atas mata kaki orang dewasa dan terus meningkat hingga Rabu dini hari ini.
Pantauan di lapangan menunjukkan luapan pertama terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Hingga pukul 02.00 dini hari tadi, genangan masih terus meninggi dan mulai memasuki rumah-rumah warga di sepanjang bantaran sungai.
Asrul Siregar, warga Kelurahan Ujung Padang, mengungkapkan kekhawatirannya. “Kalau hujan seperti ini tidak ada hentinya, air pasti akan terus naik. Yang paling rawan adalah warga yang rumahnya tepat di bantaran Aek Sibontar. Kami minta semua tetap waspada dan siaga, jangan sampai ada korban jiwa,” ujarnya saat ditemui di lokasi banjir, Selasa malam.

Lebih mengkhawatirkan lagi, beredar informasi bahwa seorang remaja laki-laki hanyut terseret arus di wilayah Wek VI Kampung Darek, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, pada sore hari yang sama. Hingga berita ini diturunkan, keberadaan korban belum diketahui.
Ketika dihubungi melalui telepon seluler, Lurah Wek VI Kampung Darek awalnya tidak dapat dihubungi. Namun sekitar 30 menit kemudian, Riswan Harahap, sang lurah, yang sedang berpatroli bersama personel Polres Kota Padangsidimpuan, membenarkan adanya laporan warga hanyut.
“Iya, benar ada laporan satu orang remaja hanyut di aliran Aek Sibontar wilayah Wek VI. Saat ini kami bersama polisi dan warga masih melakukan penyisiran di sepanjang sungai, tapi karena hujan masih deras dan malam, pencarian sangat sulit,” kata Riswan Harahap di sela-sela patroli, Selasa malam.
Banjir dan potensi longsor kini tidak hanya mengancam Kelurahan Ujung Padang dan Wek VI, tetapi juga sejumlah titik lain di wilayah kota dan pinggiran Padangsidimpuan. Warga di daerah rawan diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama yang bermukim di bantaran sungai dan lereng bukit.
Masyarakat juga mengharapkan respons cepat dari Pemerintah Kota Padangsidimpuan, khususnya Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk segera turun ke lapangan memberikan imbauan, evakuasi warga rentan, serta bantuan logistik darurat.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi korban jiwa selain satu remaja yang masih dalam pencarian. Namun ancaman banjir susulan dan longsor masih sangat tinggi sepanjang curah hujan tetap ekstrem seperti dalam 24 jam terakhir.
Pewarta : Adi Tanjoeng

