
RI News Portal. Washington/Caracas – Amerika Serikat kembali meningkatkan tekanannya terhadap Venezuela. Pemerintahan Presiden Donald Trump mengerahkan tiga kapal perusak Aegis berpemandu rudal ke perairan Karibia, dekat Venezuela, dengan alasan memperkuat operasi pemberantasan narkoba internasional.
Kapal perang USS Gravely, USS Jason Dunham, dan USS Sampson dipastikan segera tiba di wilayah tersebut. Seorang pejabat Departemen Pertahanan AS menyebut pengerahan itu akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi Trump yang menuding kartel narkoba Amerika Latin, termasuk kelompok Tren de Aragua dari Venezuela, sebagai penyebab banjirnya fentanyl dan kokain ke Amerika Serikat. Trump bahkan telah menetapkan sejumlah kartel dari Venezuela, Meksiko, hingga El Salvador sebagai organisasi teroris asing.

Tak hanya itu, Washington juga menggandakan hadiah untuk penangkapan Presiden Venezuela Nicolás Maduro menjadi 50 juta dolar AS, dengan tuduhan sebagai salah satu bandar narkoba terbesar di dunia.
Pemerintah Venezuela menolak keras tuduhan tersebut. Menteri Luar Negeri Yvan Gil menegaskan tudingan Washington hanya menunjukkan kegagalan kebijakan luar negeri AS di kawasan.
“Setiap ancaman agresif hanya menegaskan ketidakmampuan imperialisme menundukkan rakyat yang bebas dan berdaulat,” kata Gil.
Baca juga : Pemakaman Marah Abu Zuhri di Italia: Potret Krisis Kemanusiaan Gaza yang Menggema ke Eropa
Sementara itu, Presiden Maduro menuding AS tengah memperbarui ancamannya terhadap kedaulatan Venezuela. Ia mengumumkan pengerahan lebih dari 4,5 juta anggota milisi di seluruh negeri sebagai bentuk pertahanan rakyat.
“Imperialisme sudah gila dan kembali mengancam kedamaian Venezuela,” ujar Maduro dalam sebuah acara di Caracas.
Maduro sendiri sejak 2020 telah didakwa di pengadilan federal New York atas tuduhan narco-terrorism dan konspirasi penyelundupan kokain, dengan hadiah penangkapan yang saat itu mencapai 15 juta dolar AS.
Pewarta : Setiawan S.TH
