
RI News Portal. Pontianak, 9 Juni 2025 — Kebakaran lahan kembali melanda sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar mencatat titik-titik kebakaran mulai muncul sejak Minggu, 8 Juni 2025, dan terus meluas hingga ke jalur strategis seperti akses menuju Bandara Kota Singkawang serta kawasan Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.
Menurut laporan resmi yang disampaikan oleh Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel, kejadian pertama dilaporkan dari Kota Singkawang oleh Ketua RT 58/RW 09. “Api mulai terlihat sejak siang hari dan terus meluas hingga malam, membakar sekitar dua hektare lahan,” jelasnya dalam konferensi pers di Pontianak, Senin (9/6).
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Singkawang yang bekerja sama dengan personel Manggala Agni segera menginisiasi langkah pemadaman dan inventarisasi lokasi. Meskipun respons cepat dilakukan, Daniel mengakui bahwa medan yang sulit menjadi tantangan utama dalam operasi pemadaman. “Kondisi lahan yang luas, akses jalan yang minim, serta kekeringan parit-parit di sekitar area kebakaran sangat menghambat proses distribusi air,” ujarnya.

Di wilayah Kabupaten Kubu Raya, tim BPBD Provinsi Kalbar juga melakukan pemantauan dan penanganan intensif di Desa Arang Limbung dan Desa Madusari, Kecamatan Sungai Raya. Titik-titik api terpantau di sekitar Jalan Madusari dengan intensitas kebakaran yang cenderung meningkat.
Fenomena kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Barat bukan hanya berdampak ekologis, tetapi juga mengancam keselamatan penerbangan, kesehatan masyarakat, dan stabilitas lingkungan hidup. Kabut asap pekat yang ditimbulkan dari kebakaran mengurangi jarak pandang secara signifikan, termasuk di jalur strategis menuju bandara. Dalam konteks hukum lingkungan dan tata ruang wilayah, kejadian ini menunjukkan perlunya penegakan peraturan yang lebih ketat terhadap praktik pembakaran lahan, baik yang disengaja maupun akibat kelalaian.
Baca juga : KLHK Tindak Tegas Tambang Nikel di Raja Ampat: Perlindungan Ekosistem Global Jadi Prioritas
Daniel menegaskan bahwa BPBD Kalbar terus berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Brimob Kalbar, TNI, dan Polri, guna mempercepat proses pemadaman dan mencegah perluasan api. “Upaya dilakukan secara terpadu, melalui patroli darat, pemantauan hotspot, dan pemadaman langsung di titik-titik kebakaran,” ungkapnya.
Lebih lanjut, BPBD juga mengeluarkan imbauan keras kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dengan alasan apa pun selama musim kemarau. Pelibatan masyarakat dalam sistem deteksi dini dan pelaporan juga diharapkan dapat mempercepat respons dan mengurangi dampak kebakaran.
Dalam perspektif kebijakan penanggulangan bencana dan tata kelola risiko lingkungan, peristiwa ini mencerminkan kebutuhan mendesak akan sistem mitigasi bencana berbasis data spasial dan partisipasi komunitas. Selain itu, integrasi antara kebijakan daerah dengan sistem nasional peringatan dini dan edukasi publik menjadi kunci dalam mencegah eskalasi karhutla di Kalimantan Barat yang berulang hampir setiap tahun.
Pewarta : Lisa Susanti

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita