
RI News Portal. Padangsidimpuan, 5 September 2025 – Abgari, anak ketiga dari pasangan Rio Sulaiman dan Hafni, kini tengah berjuang melawan penyakit neuroblastoma, sebuah jenis tumor ganas yang menyerang perutnya. Sejak tiga minggu lalu, bocah dari keluarga sederhana di Kota Padangsidimpuan ini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam Malik, Medan, rumah sakit rujukan nasional di Sumatera Utara.
Kisah pilu Abgari bermula sekitar tiga bulan lalu ketika ia mulai mengeluhkan sakit di bagian perut. “Gejala awalnya, Abgari sering merasakan sakit perut,” ungkap Rendi, salah seorang kerabat dekat keluarga, kepada Ri News Portal. Kekhawatiran orangtua Abgari mendorong mereka untuk segera membawa anaknya berobat. Setelah menjalani pemeriksaan medis, dokter mendiagnosis Abgari menderita neuroblastoma, sebuah penyakit kanker yang umumnya menyerang anak-anak.

Neuroblastoma merupakan tumor yang berasal dari sel-sel saraf primitif dan sering kali ditemukan di area perut, seperti kelenjar adrenal. Penyakit ini dikenal agresif dan membutuhkan penanganan medis segera, termasuk kemoterapi, radioterapi, atau pembedahan, tergantung pada stadium dan kondisi pasien. RSUP H. Adam Malik, yang telah menjadi pusat rujukan onkologi nasional sejak 2014, menyediakan layanan onkologi terpadu untuk menangani kasus seperti Abgari. Fasilitas seperti Linear Accelerator (LINAC) untuk radioterapi dan kemoterapi terintegrasi menjadi harapan bagi pasien kanker di wilayah Sumatera Utara.
Namun, perjuangan Abgari tidak hanya melawan penyakit, tetapi juga beban ekonomi yang kini menimpa keluarganya. Rio Sulaiman, ayah Abgari, yang sehari-hari bekerja sebagai penarik becak barang, terpaksa berhenti bekerja untuk mendampingi putranya selama perawatan di Medan. “Sulaiman sudah tidak bisa narik becak lagi sejak tiga minggu lalu karena harus fokus merawat Abgari,” tutur Rendi. Hafni, ibu Abgari, juga berjuang mencari dana tambahan untuk biaya pengobatan dan kebutuhan sehari-hari, meskipun sebagian biaya ditanggung oleh program BPJS Kesehatan.
Baca juga : Washington DC Gugat Presiden Trump atas Pengerahan Garda Nasional yang Dianggap Ilegal
Kondisi ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi keluarga dengan keterbatasan ekonomi ketika berhadapan dengan penyakit katastropik seperti kanker. Menurut data RSUP H. Adam Malik, layanan kanker mendominasi kunjungan pasien, dengan rata-rata 67.798 pasien per tahun sejak 2019 hingga 2024, jauh melampaui layanan penyakit lain seperti jantung atau stroke. Hal ini menunjukkan tingginya kebutuhan akan akses pengobatan kanker yang terjangkau dan berkualitas di wilayah Sumatera Utara.
Kisah Abgari juga menggugah perhatian masyarakat setempat. Beberapa tetangga dan kerabat mulai menggalang donasi untuk membantu keluarga ini. “Kami berharap ada uluran tangan dari masyarakat atau pihak lain untuk meringankan beban keluarga Abgari,” ujar Rendi penuh harap. Sementara itu, tim medis di RSUP H. Adam Malik terus memantau kondisi Abgari, dengan harapan pengobatan yang diberikan dapat memperlambat perkembangan tumor dan meningkatkan kualitas hidupnya.
Kisah Abgari menjadi pengingat akan pentingnya deteksi dini dan akses layanan kesehatan yang merata. Di tengah keterbatasan, semangat keluarga ini untuk terus berjuang demi kesembuhan Abgari menjadi inspirasi. Bagi masyarakat yang ingin membantu, donasi atau dukungan moral dapat menjadi sinar harapan bagi keluarga kecil dari Padangsidimpuan ini.
Pewarta : Indra Saputra
