
RI News Portal. Pekanbaru, Sebanyak empat warga negara Indonesia (WNI) masih tertahan dan menjalani perawatan di Malaysia setelah menjadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).
Keempat WNI tersebut adalah MH dan AR yang berasal dari Aceh, MZ dari Riau, serta AH yang diduga berasal dari Kepulauan Riau (Kepri).
Sementara itu, satu korban lainnya, Basri (50), telah dimakamkan di kampung halamannya di Desa Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu, menyampaikan bahwa kondisi MH dan AR masih kritis, sedangkan MZ dan AH mulai membaik dan sudah bisa diajak berkomunikasi.
“Dua korban sudah dapat berkomunikasi dan memberikan keterangan terkait kejadian sebenarnya. Berdasarkan kesaksian MZ, para WNI tidak melakukan serangan terhadap aparat APMM Malaysia, berbeda dengan klaim yang sebelumnya disampaikan oleh pihak Malaysia,” ujar Fanny.
Baca juga : Polisi Sedang Memuru Orang Tua Membuang Bayinya ke Saluran Irigasi di Sukabumi
Pemerintah Indonesia melalui BP2MI mendesak otoritas Malaysia untuk transparan dalam mengungkap kronologi kejadian.
“Perwakilan BP2MI melalui Kementerian Luar Negeri dan KBRI terus mengawal kasus ini, memastikan para korban mendapatkan perawatan yang layak serta mencari kejelasan mengenai insiden yang sebenarnya terjadi. Pemerintah akan terus mengawal hingga para korban benar-benar pulih dan dapat kembali ke Indonesia,” tambahnya.
Pewarta : Zuliadi Chan

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal