
RI News Portal. Abuja, Nigeria. Tentara Nigeria membunuh 79 militan dan tersangka penculik selama sepekan terakhir, kata militer pada Jumat, dalam operasi yang menargetkan pemberontakan militan Islam di timur laut selama puluhan tahun dan serangan oleh berbagai kelompok bersenjata di barat laut.
Negara Afrika Barat tersebut telah meningkatkan upaya untuk mengamankan negaranya ketika sekitar 35.000 warga sipil telah terbunuh dan lebih dari 2 juta orang mengungsi di wilayah timur laut, menurut PBB.
Operasi nasional yang dilakukan militer Nigeria menyebabkan penangkapan 252 orang dan pembebasan 67 sandera yang disandera oleh militan, kata juru bicara militer Nigeria, Edward Buba, dalam sebuah pernyataan.

Penculikan sudah menjadi kejadian umum di barat laut Nigeria, di mana puluhan kelompok bersenjata mengeksploitasi terbatasnya keamanan di wilayah tersebut untuk melakukan serangan terhadap desa-desa dan sepanjang jalan-jalan utama. Banyak korban baru dibebaskan setelah pembayaran uang tebusan yang terkadang mencapai ribuan dolar.
Baca juga : Polisi Olah TKP Lakalantas Motor Vs Truk di Jalan Raya Wonogiri Wuryantoro
Di antara mereka yang ditangkap juga terdapat 28 tersangka yang terkait dengan pencurian minyak mentah, yang banyak terjadi di bagian selatan Nigeria, negara penghasil minyak utama, yang menyebabkan negara tersebut kehilangan pendapatan miliaran dolar setiap tahunnya. Kegiatan ini sangat berdampak pada perekonomian dan pendapatan pemerintah.
Tahun lalu, Inisiatif Transparansi Industri Ekstraktif Nigeria mengatakan Nigeria mengalami kerugian lebih dari $46 miliar akibat pencurian minyak mentah antara tahun 2009 dan 2020.
Militer juga menangkap tujuh tersangka anggota Masyarakat Adat Biafra, sebuah kelompok separatis yang menuntut pembentukan negara bagian Biafra yang merdeka dari wilayah tenggara Nigeria yang bermasalah.
Kampanye pemisahan diri di Nigeria tenggara dimulai pada tahun 1960an ketika Republik Biafra yang berumur pendek berperang dan kalah dalam perang saudara dari tahun 1967 hingga 1970 untuk merdeka dari negara Afrika Barat tersebut. Diperkirakan 1 juta orang tewas dalam konflik tersebut, sebagian besar karena kelaparan.
Salah satu pemimpinnya, Simon Ekpa, ditangkap di Finlandia pada bulan November karena dituduh menghasut kekerasan di media sosial.
Pewarta : Setiawan/AP

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal