RI News Portal. Wonogiri, 7 Desember 2025 – Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Dr. Ir. H. Afriansyah Noor, M.Si., IPU meninjau langsung operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Giriwono yang dikelola Yayasan Cahaya Masa Depan Nusantara, Minggu siang (7/12/2025). Kunjungan yang berlangsung mulai pukul 13.45 WIB ini menjadi penegasan komitmen pemerintah pusat terhadap perluasan dampak ekonomi dan mutu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di tingkat lokal.
SPPG Giriwono, salah satu unit yang telah beroperasi penuh sejak tahap awal implementasi MBG, saat ini melayani 3.362 penerima manfaat yang tersebar di 11 sekolah dasar dan 12 posyandu di Kabupaten Wonogiri. Pengelola unit, Rizky Kuncara, dalam laporannya menyampaikan bahwa seluruh tenaga penjamah makanan telah mengantongi sertifikasi kompetensi dan proses pengolahan mengacu ketat pada petunjuk teknis Badan Gizi Nasional (BGN).
“Dari sisi operasional, kami telah menerapkan sistem manajemen mutu berbasis risiko, mulai dari seleksi bahan baku lokal, pengolahan, hingga distribusi berbasis waktu agar makanan tiba dalam kondisi hangat dan higienis,” ujar Rizky.

Mitra dapur setempat, Adhi Aryanto, menambahkan bahwa kerja sama dengan petani dan nelayan lokal tidak hanya menjamin kesegaran bahan, tetapi juga menciptakan multiplier effect ekonomi bagi pelaku usaha mikro di sekitar Wonogiri.
Dalam arahannya, Afriansyah Noor menekankan bahwa MBG tidak sekadar program kesejahteraan anak, melainkan juga instrumen penyerapan tenaga kerja berskala besar. “Di Wonogiri saja, hingga akhir 2025 telah berdiri 55 SPPG dengan menyerap 2.750 tenaga kerja. Jika target 77 unit tercapai, maka 3.619 warga Wonogiri akan memiliki pekerjaan tetap di sektor ini. Secara nasional, 30.000 SPPG yang ditargetkan tahun 2026 berpotensi menyerap lebih dari 1,4 juta tenaga kerja baru,” ungkapnya.
Wamenaker juga menggarisbawahi pentingnya transparansi akuntansi dan pengawasan berlapis. “Setiap rupiah yang dialokasikan harus dapat dipertanggungjawabkan hingga tingkat penerima manfaat. SOP memasak, pengemasan, dan distribusi harus terus dievaluasi agar tidak ada celah yang dapat menurunkan kualitas gizi,” tegasnya.
Ia mendorong pemanfaatan program pelatihan kompetensi dari Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Surakarta bagi relawan, pengelola SPPG, maupun anggota TNI-Polri yang akan memasuki masa purna tugas, khususnya sertifikasi pengolahan pangan dan manajemen dapur skala besar.
Usai memberikan arahan, Afriansyah Noor bersama rombongan yang terdiri atas Kepala BBPVP Surakarta Verry Fahrudin, Kasdim 0728/Wonogiri Mayor Inf Suwandi, serta perwira Polres Wonogiri, melakukan peninjauan langsung ke area produksi dapur. Ia menyaksikan proses pengolahan menu harian yang terdiri atas nasi, lauk hewani, sayur, buah, dan susu, sebelum akhirnya beramah tamah dengan para relawan.
Dukungan keamanan dari Polres Wonogiri mendapat apresiasi tersendiri. Melalui Kasihumas AKP Anom Prabowo, Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo menyampaikan bahwa kehadiran Wamenaker menjadi penyemangat sekaligus penguatan koordinasi lintas sektor. “Polri akan terus mengawal program strategis nasional ini, baik dari sisi pengamanan fisik maupun terciptanya iklim kondusif bagi para pelaku program,” kata Anom.
Kunjungan kerja ini diharapkan menjadi katalis percepatan peningkatan standar operasional seluruh SPPG di Wonogiri, sekaligus memastikan manfaat gizi, kesehatan, dan ekonomi dari Program Makan Bergizi Gratis dapat dirasakan secara merata oleh anak-anak dan keluarga penerima manfaat.
Pewarta: Nandang Bramantyo

