RI News Portal. Padangsidimpuan, 23 November 2025 – Arus lalu lintas di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) segmen Padangsidimpuan–Sipirok, tepatnya di wilayah Desa Simirik, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, terhenti total sejak Minggu sore akibat dua unit truk kontainer bermuatan berat mengalami kecelakaan beruntun dalam kurun waktu kurang dari dua jam.
Insiden pertama terjadi sekitar pukul 15.00 WIB ketika sebuah truk kontainer pengangkut pupuk dengan nomor polisi tidak teridentifikasi kehilangan kendali dan terbalik di tepi badan jalan yang memang dikenal rawan longsor dan memiliki bahu jalan sempit. Kecelakaan tunggal ini langsung memicu kemacetan panjang di kedua arah.
Untuk mengurai kepadatan, Satuan Lalu Lintas Polres Padangsidimpuan menerapkan sistem buka-tutup satu lajur secara bergantian. Namun, sekitar satu jam kemudian, tepatnya pukul 16.00 WIB, sebuah truk kontainer bernomor polisi BK 8987 EK yang melaju dari arah Sipirok menuju Padangsidimpuan mendapat giliran melintas. Saat berusaha menghindari badan truk yang terbalik, ban kanan truk tersebut terperosok ke bahu jalan yang labil dan amblas. Upaya berulang sopir untuk mengeluarkan kendaraan dengan manuver maju-mundur justru memperparah posisi truk hingga miring hampir 45 derajat dan tidak dapat digerakkan lagi.

Akibatnya, dua kontainer berukuran 40 feet kini saling berdampingan menghalangi seluruh lebar badan jalan nasional tersebut. “Sekarang jalur benar-benar tertutup total oleh dua unit kontainer. Kami sedang berkoordinasi dengan unit berat dari Dinas Perhubungan dan kontraktor untuk melakukan evakuasi, tetapi prosesnya akan memakan waktu lama karena keterbatasan alat berat di lokasi,” ujar Kasat Lantas Polres Padangsidimpuan, AKP J. Silalahi, saat ditemui di lokasi kejadian.
Menurut pengamatan di lapangan, bahu jalan di titik tersebut memang telah mengalami penurunan bertahap akibat curah hujan tinggi dalam sepekan terakhir, ditambah beban berulang dari kendaraan bermuatan berat yang melintas tanpa pembatasan tonase ketat. Faktor lain yang memperburuk situasi adalah lebar efektif jalan yang hanya sekitar 6,5 meter pada titik kecelakaan, sehingga ruang manuver kendaraan besar menjadi sangat terbatas ketika satu lajur sudah terokupasi kendaraan rusak.
Baca juga : Wapres Gibran di KTT G20 Johannesburg: Global South Tak Lagi Menerima “Diktat” dan “Ketergantungan Baru”
Hingga pukul 20.00 WIB, antrean kendaraan di kedua arah telah mencapai lebih dari 7 kilometer. Polisi mengimbau pengguna jalan yang akan menuju Sipirok, Tarutung, atau Sibolga untuk sementara menggunakan jalur alternatif melalui Padangsidimpuan–Panyabungan–Muara Sipongi atau rute lintas tengah via Raya–Kotanopan yang meskipun lebih jauh, kondisi jalannya relatif lebih baik untuk kendaraan bermuatan sedang.
Kejadian ini menambah catatan panjang problem keselamatan di koridor Jalinsum Sumatera Utara bagian selatan yang hingga kini masih bergantung pada infrastruktur jalan era 1980-an, sementara volume dan tonase kendaraan terus meningkat seiring pertumbuhan sektor logistik dan perkebunan. Evakuasi kedua kontainer diperkirakan baru dapat rampung Senin dini hari jika cuaca mendukung dan alat berat tiba tepat waktu.
Pewarta : Adi Tanjoeng

