RI News Portal. Makassar, 22 November 2025 – Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) resmi membuka pendaftaran Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tahun 1447 H/2026 M secara terbuka bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun non-PNS. Langkah ini menandai pergeseran signifikan dalam pola rekrutmen petugas haji yang sebelumnya lebih banyak mengandalkan internal ASN, menjadi lebih inklusif dengan melibatkan kompetensi masyarakat luas.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid, menegaskan bahwa rekrutmen tahun ini dirancang untuk menjaring talenta terbaik dari berbagai latar belakang profesi. “Kita membuka dua jalur besar: PPIH Kelompok Terbang (Kloter) yang terdiri dari Ketua Kloter dan Pembimbing Ibadah, serta PPIH Arab Saudi yang mencakup layanan akomodasi, konsumsi, transportasi darat-laut-udara, pengelolaan sistem komputerisasi haji (Siskohat), dan pembimbing ibadah di Tanah Suci,” ujarnya saat memimpin sosialisasi di Makassar, Sabtu (22/11).
Menurut Ali Yafid, pembukaan formasi bagi non-PNS merupakan respons atas masukan evaluasi penyelenggaraan haji beberapa tahun terakhir yang menginginkan petugas dengan kompetensi spesifik, terutama di bidang kesehatan masyarakat, teknologi informasi, logistik internasional, dan bimbingan ibadah berbasis psikologi keagamaan. “Kita ingin petugas haji bukan hanya administrator, tapi benar-benar pelayan jamaah yang memiliki keahlian khusus dan dedikasi tinggi,” tambahnya.

Tahapan seleksi dirancang ketat namun transparan. Pengumuman resmi telah dirilis sejak 20 November 2025. Pendaftaran daring dibuka mulai hari ini, 22 November hingga 28 November 2025 pukul 23.59 WIB, dengan batas akhir pengunggahan dokumen pada tanggal yang sama. Verifikasi dokumen tingkat kabupaten/kota akan dituntaskan paling lambat 2 Desember 2025, diikuti Computer Assisted Test (CAT) tahap I pada 4 Desember 2025.
Bagi yang lolos tahap pertama, seleksi lanjutan tingkat provinsi akan memadukan CAT tahap II dan wawancara substantif pada 11 Desember 2025. Pengumuman hasil akhir tahap provinsi dijadwalkan pada 12 Desember 2025 pukul 16.00 WIB.
Formasi yang dibuka cukup beragam. Untuk PPIH Kloter, dibutuhkan ratusan Ketua Kloter yang bertugas sebagai koordinator keseluruhan kloter dan Pembimbing Ibadah yang fokus pada pendampingan ritual. Sementara PPIH Arab Saudi membuka peluang lebih luas lagi pada layanan akomodasi (pengelolaan hotel dan pemondokan), konsumsi (katering tiga waktu plus snack), transportasi (bus shalawat, antarjemput bandara, dan armada tanazul), serta tenaga ahli Siskohat dan pembimbing ibadah Arafah-Muzdalifah-Mina.
Baca juga : Polsek Sekayam Gerebek Jaringan Narkoba di Perbatasan, Sita 44,10 Gram Sabu dan 25 Butir Ekstasi
Para peminat dari kalangan non-PNS diharapkan memiliki pengalaman organisasi keagamaan, kemampuan bahasa Arab atau Inggris level menengah, serta rekam jejak pelayanan jamaah haji sebelumnya—baik sebagai pembimbing KBIHU maupun relawan kloter. Sedangkan PNS dari berbagai instansi tetap menjadi prioritas utama pada posisi-posisi strategis.
“Keterlibatan non-PNS ini bukan sekadar pelengkap, melainkan upaya nyata pemerintah untuk memperluas partisipasi masyarakat dalam ikut serta menyukseskan ibadah haji,” tegas Ali Yafid. Ia juga mengimbau agar calon pendaftar segera melengkapi dokumen karena kuota pendaftaran daring bersifat terbatas dan sistem akan menutup otomatis ketika batas waktu habis.
Dengan waktu pendaftaran yang hanya berlangsung tujuh hari efektif, animo masyarakat diprediksi sangat tinggi. Rekrutmen terbuka ini menjadi sinyal kuat bahwa penyelenggaraan haji 1447 H/2026 M akan mengedepankan profesionalisme, akuntabilitas, dan semangat kolaborasi lintas sektor demi memberikan layanan terbaik bagi jutaan jamaah Indonesia di Tanah Suci tahun depan.
Pewarta : Marco Kawulusan

