RI News Portal. Jakarta, 22 November 2025 – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti arahan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago terkait penguatan konten edukatif dan historis yang dapat diakses generasi muda. Langkah ini dinilai strategis untuk memperkuat ketahanan informasi nasional di tengah disrupsi digital yang semakin masif.
Dalam audiensi dengan Pengurus Besar PWI di Jakarta, Jumat (21/11), Djamari menekankan rendahnya ketersediaan konten edukatif yang ramah anak dan remaja, khususnya yang mengandung muatan sejarah bangsa. “Kita masih sangat kurang memiliki konten edukatif yang bisa diakses anak-anak, termasuk konten sejarah,” ujarnya.
Mantan Panglima TNI itu mendorong pemerintah mengorkestrasi kementerian dan lembaga terkait untuk memproduksi film pendek hingga film panjang berkualitas yang mampu meningkatkan literasi masyarakat secara luas. Ia juga mengajak organisasi profesi wartawan, termasuk PWI, memperkuat koordinasi lintas sektor demi menghadirkan informasi yang tidak hanya akurat, tetapi juga mendidik dan mencerahkan.

Menanggapi dorongan tersebut, Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir menegaskan bahwa isu kualitas informasi telah menjadi perhatian utama organisasi yang didirikan pada 9 Februari 1946 itu. “Sejak lahir, PWI memiliki DNA perjuangan. Kami concern bahwa informasi yang dikonsumsi masyarakat haruslah informasi yang berkualitas, mendidik, mencerahkan, sekaligus memberdayakan,” kata Munir, yang juga menjabat Direktur Utama LKBN Antara.
Munir menambahkan, di era disrupsi informasi saat ini, kolaborasi antara Kementerian Koordinator Polkam dan komunitas pers menjadi keniscayaan untuk membangun pertahanan informasi yang tangguh. “Sinergi ini penting agar narasi kebangsaan tetap kuat dan generasi muda tidak tercerabut dari akar sejarahnya,” tegasnya.
Baca juga : Menteri PKP Dorong Warga Bekasi Manfaatkan KPR Subsidi 6% untuk Lepas dari Jerat Rentenir dan Pinjol
PWI berencana menggelar serangkaian program literasi media berbasis komunitas di berbagai daerah, termasuk pelatihan produksi konten edukatif bagi jurnalis muda dan kerja sama dengan lembaga pendidikan untuk mengintegrasikan materi jurnalisme berkualitas ke dalam kurikulum. Langkah ini diharapkan menjadi katalis bagi gerakan yang lebih luas di kalangan insan pers nasional.
Dorongan Menko Polkam dan respons positif PWI ini mencerminkan kesadaran kolektif bahwa penguatan literasi publik bukan lagi pilihan, melainkan keharusan strategis untuk menjaga kohesi sosial dan identitas nasional di tengah gempuran informasi yang masif dan tidak selalu terverifikasi.
Pewarta : Yudha Purnama

