RI News Portal. Jakarta, 15 November 2025 – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) sedang mengeksplorasi kemitraan taktis dengan PT Imaji Masa Depan (Imaginexis), sebuah agensi kreatif digital, guna mempercepat transformasi digital dan pembentukan talenta kreatif yang adaptif terhadap teknologi. Inisiatif ini difokuskan pada penyelenggaraan Indonesia Digital Outlook 2026 bertajuk DIGINEX conXperience, yang diproyeksikan menjadi katalisator utama dalam evolusi ekosistem ekonomi kreatif berbasis digital di Indonesia.
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menekankan dukungan penuh pemerintah terhadap acara tersebut. “DIGINEX conXperience merupakan agenda krusial yang memungkinkan pelaku industri beradaptasi dengan teknologi digital sambil mengintegrasikannya ke dalam ekosistem yang lebih luas,” katanya dalam pernyataan resmi yang diterima pada Sabtu lalu. Acara ini, yang dijadwalkan berlangsung pada September 2026, dianggap sebagai platform esensial untuk mendorong pertumbuhan sektor kreatif digital nasional.
Prioritas Kemenekraf dalam transformasi digital mencakup penguatan data, komersialisasi hak kekayaan intelektual (HKI), serta pengembangan sumber daya manusia digital. Menteri Riefky juga mendorong Imaginexis untuk menjalin kolaborasi dengan Kementerian Informatika dan Digital (Komdigi), mengingat keselarasan visi kedua institusi dalam meningkatkan daya saing industri kreatif. “Implementasi acara ini dapat mencapai transformasi digital kolektif, mengingat Komdigi memiliki target Indeks Transformasi Digital Nasional (ITDN), Buku Putih Peta Jalan Kecerdasan Artifisial Nasional, serta Pedoman Etika Kecerdasan Artifisial. Sementara itu, Indikator Kinerja Utama Kemenekraf berfokus pada realisasi investasi, nilai ekspor, penyerapan tenaga kerja, dan kontribusi terhadap PDB,” jelasnya.

Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kemenekraf, Muhammad Neil El Himam, menyoroti prinsip kolaborasi hexahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, bisnis, media, komunitas, serta lembaga keuangan. “DIGINEX dapat dikaitkan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menyelaraskan upaya antarlembaga dalam memperkuat ekosistem ekonomi kreatif berbasis teknologi informasi, khususnya digitalisasi,” ujar Neil. Pendekatan ini diharapkan menciptakan sinergi lintas sektor yang lebih kokoh.
Digitalisasi dipandang sebagai instrumen kunci pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, terutama bagi generasi muda. Staf Khusus Menteri Bidang Isu Strategis dan Antar Lembaga, Rian Syaf, menyatakan bahwa inovasi merupakan elemen tak terpisahkan dari ekonomi kreatif. “DIGINEX dapat merestrukturisasi rantai nilai kreatif, dari tahap kreasi dan distribusi hingga pemasaran digital. Kreativitas dan inovasi Indonesia merupakan aset sosial dan budaya digital yang kompetitif,” tambahnya.
DIGINEX conXperience merupakan serangkaian aktivitas yang digagas Imaginexis, mencakup tiga elemen inti: Indonesia Digital Outlook 2026, konferensi utama, serta pameran digital. Acara ini direncanakan pada 9-10 September 2026 di JS Luwansa Hotel, dengan Menteri Riefky sebagai pembicara utama dan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar sebagai panelis. Co-founder Imaginexis, Hastjarjo Boedi Wibowo, menuturkan bahwa kemitraan ini selaras dengan misi perusahaan untuk memajukan inovasi digital melalui event berbasis teknologi, yang bertujuan membangun kekayaan intelektual acara serta mendukung ekosistem startup nasional.
Lebih dari sekadar teknologi, DIGINEX menekankan dimensi humanis dan dampak sosial. “Isu kontekstual seperti kesehatan mental akibat kemajuan digital akan dibahas, disertai topik aktual lainnya dan narasumber ahli,” kata Hastjarjo. Persiapan konsep telah mencapai tahap road to pada Desember 2025, dengan rencana promosi melalui influencer digital untuk memperluas jangkauan.
Kolaborasi ini mencerminkan komitmen bersama untuk membangun fondasi ekonomi kreatif digital yang inklusif dan berkelanjutan, di tengah dinamika teknologi global yang semakin cepat.
Pewarta : Yudha Purnama

