RI News Portal. Beijing, 14 November 2025 – Kapsul pembawa pulang (return capsule) dari wahana antariksa Shenzhou-21 berhasil mendarat di lokasi pendaratan Dongfeng, yang terletak di Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara, pada Jumat (14/11) sore. Pendaratan ini menandai akhir dari misi kru Shenzhou-20, dengan tiga astronaut – Chen Dong, Chen Zhongrui, dan Wang Jie – yang telah menyelesaikan tugas selama 204 hari di Stasiun Luar Angkasa Tiangong.
Menurut pernyataan resmi Badan Antariksa Berawak China (CMSA), kapsul mendarat dengan aman pada pukul 17.21 Waktu Beijing (setara dengan 16.21 Waktu Indonesia Barat). Proses evakuasi berlangsung lancar, di mana ketiga astronaut meninggalkan kapsul tak lama setelah pendaratan. CMSA menyatakan bahwa Chen Dong, Chen Zhongrui, dan Wang Jie berada dalam kondisi kesehatan yang baik pasca-misi panjang tersebut, meskipun mereka baru saja mengalami transisi dari lingkungan mikrogravitasi ke gravitasi Bumi.
Chen Dong, yang menjabat sebagai komandan misi Shenzhou-20, menjadi individu pertama yang keluar dari kapsul pembawa pulang Shenzhou-21. Langkah ini mencerminkan protokol standar dalam operasi pendaratan, di mana komandan memimpin evakuasi untuk memastikan koordinasi tim yang optimal. Misi Shenzhou-20 sendiri merupakan bagian dari rotasi kru reguler di stasiun luar angkasa nasional China, yang melibatkan serangkaian eksperimen ilmiah, pemeliharaan modul, dan uji coba teknologi pendukung keberlanjutan kehidupan di orbit rendah Bumi.

Dari perspektif akademis, pendaratan ini menyoroti kemajuan signifikan dalam teknologi re-entry kapsul berawak China. Kapsul Shenzhou-21, yang dirancang dengan sistem perlindungan termal canggih dan parasut multi-tahap, berhasil menavigasi atmosfer Bumi dengan presisi tinggi, mengurangi risiko decelerasi ekstrem yang dapat memengaruhi fisiologi astronaut. Durasi misi 204 hari – setara dengan lebih dari enam bulan – memberikan data berharga mengenai adaptasi manusia jangka panjang terhadap kondisi luar angkasa, termasuk efek pada sistem muskuloskeletal, kardiovaskular, dan psikologis. Penelitian pasca-misi diharapkan berkontribusi pada pemahaman lebih dalam tentang mitigasi risiko untuk ekspedisi masa depan, seperti misi ke Bulan atau Mars.
Keberhasilan ini juga memperkuat posisi China sebagai kekuatan utama dalam eksplorasi luar angkasa berawak. Sejak peluncuran Shenzhou-20 pada Mei 2025, kru telah melakukan lebih dari 50 eksperimen, termasuk pengamatan material di mikrogravitasi dan pengujian sistem pendukung kehidupan otonom. CMSA menekankan bahwa data dari misi ini akan mendukung pengembangan stasiun luar angkasa generasi berikutnya, dengan fokus pada efisiensi energi dan recyclability sumber daya.
Baca juga : Indro Warkop Ungkap Alasan Pilih Desta sebagai Dono di Proyek Film Baru Warkop DKI
Tim pemulihan darat, yang terdiri dari personel medis dan teknis, segera melakukan pemeriksaan awal di lokasi pendaratan. Astronaut kemudian dipindahkan ke fasilitas karantina untuk pemantauan rehabilitasi, sesuai dengan prosedur internasional yang menekankan pemulihan bertahap pasca-penerbangan luar angkasa. Hingga saat ini, tidak ada laporan insiden selama proses re-entry atau pendaratan.
Pendaratan Shenzhou-21 ini bukan hanya pencapaian operasional, tetapi juga tonggak dalam kolaborasi ilmiah global, meskipun program China tetap mandiri. Para ahli antariksa memprediksi bahwa pengalaman dari misi seperti ini akan mempercepat integrasi teknologi berawak dalam inisiatif multilateral mendatang.
Pewarta : Vie

