RI News Portal. Jakarta, 15 November 2025 – Kementerian Pariwisata mengambil langkah ambisius untuk memperkuat jaringan ekosistem promosi pariwisata nasional mulai 2026, dengan menjadikan Wonderful Indonesia Co-Branding Forum (WICF) 2025 sebagai titik tolak utama. Inisiatif ini menandai transisi menuju paradigma Co-Branding 5.0, yang mengintegrasikan kolaborasi lintas sektor dan inovasi teknologi untuk meningkatkan daya saing Indonesia di pasar wisata global.
Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Marthini, menyampaikan hal tersebut dalam pernyataan resmi di Jakarta pada Jumat (14/11/2025). Menurutnya, WICF 2025 bukan sekadar acara rutin, melainkan platform strategis untuk menyinkronkan visi pemerintah dengan dinamika industri. “Forum ini menjadi katalisator perubahan, di mana kolaborasi dan inovasi lintas sektor menjadi fondasi utama untuk memposisikan Wonderful Indonesia sebagai ikon pariwisata dunia yang adaptif dan berkelanjutan,” katanya.
Bertema “Strengthening Collaboration Toward Co-Branding 5.0”, forum tersebut akan mempertemukan Kementerian Pariwisata dengan 49 mitra co-branding dalam sesi interaktif. Fokus utama adalah penyelarasan antara lima program unggulan kementerian—Gerakan Wisata Bersih, Tourism 5.0, Event Berbasis IP Indonesia, Desa Wisata, serta Pariwisata Berkualitas—dengan inisiatif swasta. Program-program ini dirancang untuk membangun fondasi pariwisata yang resilien, dengan penekanan pada kebersihan lingkungan, pemanfaatan teknologi digital, pemberdayaan konten lokal, pengembangan komunitas pedesaan, dan peningkatan standar layanan.

Salah satu elemen inovatif dalam WICF 2025 adalah sesi business matching, yang membuka peluang eksplorasi kemitraan jangka panjang. Peserta dapat mendiskusikan pengembangan produk bersama, seperti paket wisata terintegrasi yang menggabungkan elemen budaya dan teknologi, serta kampanye promosi kolaboratif yang menargetkan pasar domestik dan internasional. Inisiatif ini diharapkan menghasilkan co-branding yang lebih dari sekadar logo bersama, melainkan narasi bersama yang memperkaya identitas Wonderful Indonesia.
Forum ini juga selaras dengan kampanye global “Go Beyond Ordinary”, yang diperkenalkan pada World Travel Market (WTM) London pada 6 November 2025. Kampanye tersebut menyoroti Indonesia sebagai destinasi yang menawarkan pengalaman mendalam melalui tiga pilar: wisata gastronomi yang mengeksplorasi kekayaan kuliner nusantara, wisata kebugaran yang memadukan tradisi penyembuhan alamiah dengan wellness modern, serta wisata bahari yang menekankan keberlanjutan ekosistem laut. Ketiga pilar ini merefleksikan sinergi antara warisan budaya, keindahan alam, dan kreativitas masyarakat Indonesia, sekaligus menjawab tren wisata pasca-pandemi yang mengutamakan autentisitas dan keberlanjutan.
Baca juga : Dugaan Tindak Pidana Kekerasan Seksual terhadap Anak di Bawah Umur
Made menekankan bahwa WICF 2025 akan menjadi agenda tahunan untuk memperluas jaringan co-branding, sambil memperkaya cerita promosi nasional di tingkat global. “Melalui semangat Go Beyond Ordinary, kita tidak hanya mengundang wisatawan untuk berkunjung, tetapi untuk merasakan harmoni antara alam, budaya, dan manusia yang menciptakan kenangan abadi,” ujarnya. Langkah ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata yang inklusif, di mana pelaku industri kecil hingga korporasi besar dapat berkontribusi secara równoprawny.
Dengan pendekatan ini, Kementerian Pariwisata bertujuan membangun ekosistem yang tidak hanya reaktif terhadap perubahan pasar, tetapi juga proaktif dalam menciptakan tren baru. WICF 2025, sebagai embrio Co-Branding 5.0, diproyeksikan menjadi model kolaborasi yang dapat direplikasi di sektor lain, memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin pariwisata di Asia Tenggara.
Pewarta : Anjar Bramantyo

