RI News Portal. Padang, 9 November 2025 – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) bersama PT Pertamina menerapkan strategi darat intensif untuk memulihkan distribusi bahan bakar minyak (BBM) yang terganggu kendala cuaca di perairan, sehingga mengurangi dampak antrean panjang di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan menjaga stabilitas energi regional.
Gubernur Sumbar Mahyeldi menekankan pendekatan proaktif melalui koordinasi lintas instansi. “Kami langsung menghubungi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi, serta Pertamina untuk akselerasi pemulihan. Tujuannya adalah menghilangkan antrean kendaraan dan memastikan pasokan energi berkelanjutan bagi warga Sumbar,” ujarnya di Padang pada Minggu.
Analisis awal dari Pertamina mengungkap bahwa penundaan pasokan berasal dari hambatan cuaca ekstrem di jalur laut, yang menghentikan pengiriman dari terminal utama. Mulai 6 November 2025, perusahaan tersebut mengalihkan fokus ke rute darat dengan memanfaatkan terminal pendukung di Siak (Riau), Jambi, dan Sibolga. “Rute darat kini menjadi prioritas untuk mempercepat aliran BBM, melengkapi pemulihan stok di SPBU,” tambah Mahyeldi, yang sebelumnya menjabat Wali Kota Padang.

Pemprov Sumbar mempertahankan pengawasan ketat di lapangan dan saluran komunikasi terbuka, termasuk dialog langsung dengan Wakil Menteri ESDM untuk melaporkan kondisi terkini dan memperoleh dukungan pemulihan menyeluruh. “Kuota BBM Sumbar telah ditambah, sehingga stok nasional aman. Masalah utama hanya pada aspek teknis distribusi yang menyebabkan keterlambatan ke SPBU. Kami mengimbau masyarakat tetap tenang karena indikator pemulihan sudah positif,” katanya.
Kepala Dinas ESDM Sumbar Helmi merinci langkah operasional Pertamina, termasuk penambahan 20 unit mobil tangki dengan kapasitas total 320 kiloliter untuk distribusi akselerasi ke seluruh wilayah provinsi. “Integrated Terminal Teluk Kabung telah beroperasi nonstop sejak 7 November, yang meningkatkan kecepatan penyaluran hingga 16 persen di atas rata-rata normal,” jelasnya.
Baca juga : Pemerintah Indonesia Finalisasi Regulasi AI: Menyeimbangkan Inovasi Etis dan Perlindungan Masyarakat
Dinas ESDM terus berkolaborasi dengan Pertamina dan pihak terkait untuk antisipasi hambatan baru. Pertamina juga menyosialisasikan penggunaan BBM secara bijak serta pelaporan indikasi penyalahgunaan melalui saluran resmi atau aparat berwenang.
Langkah ini mencerminkan adaptasi cepat terhadap risiko logistik maritim di wilayah kepulauan, dengan penekanan pada diversifikasi rute darat sebagai solusi jangka pendek yang efektif. Pemulihan berkelanjutan diharapkan memperkuat ketahanan energi daerah terhadap variabilitas cuaca.
Pewarta : Sami S

