RI News Portal. Beijing, 6 November 2025 – Wahana pengorbit Tianwen-1, bagian dari misi eksplorasi Mars pertama China, telah mencatat pencapaian signifikan dengan mengamati objek antarbintang 3I/ATLAS menggunakan kamera beresolusi tinggi. Pengumuman ini disampaikan oleh Administrasi Luar Angkasa Nasional China (CNSA), yang menegaskan bahwa pengamatan dilakukan pada jarak sekitar 30 juta kilometer, menjadikannya salah satu pendekatan terdekat oleh wahana antariksa terhadap entitas langit pengembara dari luar tata surya kita.
Objek 3I/ATLAS, yang pertama kali terdeteksi pada 2023 oleh sistem survei ATLAS, merupakan komet antarbintang ketiga yang dikonfirmasi setelah 1I/’Oumuamua dan 2I/Borisov. Keberhasilan Tianwen-1 dalam menangkap citranya menandai momen penting dalam astronomi antarbintang, karena wahana tersebut awalnya dirancang untuk memetakan permukaan Mars dan mempelajari lingkungannya sejak tiba di orbit planet merah pada Februari 2021.
Proses pengamatan melibatkan pemrosesan data di stasiun darat, di mana gambar-gambar yang dikirimkan wahana menampilkan karakteristik komet yang mencolok, termasuk ekor debu dan gas yang khas. Tim ilmuwan CNSA menyusun animasi dari rangkaian foto yang diambil dalam interval 30 detik, mengilustrasikan lintasan cepat objek tersebut melintasi latar bintang. Animasi ini tidak hanya memvisualisasikan dinamika gerak hiperbolik 3I/ATLAS—yang melampaui kecepatan escape tata surya—tetapi juga menyediakan data kinematik untuk analisis lebih lanjut.

“Pengamatan ini memberikan wawasan baru tentang komposisi dan perilaku objek antarbintang, yang kemungkinan berasal dari sistem bintang lain,” ujar seorang peneliti senior di CNSA, yang terlibat dalam pemrosesan data. Hasil awal menunjukkan adanya aktivitas volatil yang intens, potenzial mengungkap petunjuk tentang pembentukan planet di luar tata surya kita. Data tersebut kini menjadi subjek penelitian mendalam di institusi akademis China, dengan fokus pada spektroskopi dan model trajektori untuk memprediksi interaksi masa depan dengan medan gravitasi Matahari.
Keberhasilan ini bukan sekadar tambahan pada misi utama Tianwen-1, yang telah menghasilkan lebih dari 1.000 gigabita data Mars, tetapi juga berfungsi sebagai uji coba kritis bagi teknologi deteksi objek samar. CNSA menekankan bahwa kemampuan ini langsung relevan dengan misi Tianwen-2, yang diluncurkan pada Mei 2025. Misi tersebut menargetkan pengambilan sampel dari asteroid dekat Bumi dan eksplorasi komet sabuk utama, memanfaatkan pengalaman orbiter sebelumnya untuk meningkatkan akurasi navigasi dan pengamatan di lingkungan antarbintang yang kompleks.
Baca juga : Operasi Stone Crusher Tanpa Izin di Wonogiri: Ancaman Hukum dan Dampak Lingkungan yang Menggantung
Dari perspektif ilmiah, pengamatan jarak dekat ini melengkapi data dari teleskop darat dan wahana lain, seperti yang dilakukan oleh Hubble atau James Webb, dengan sudut pandang unik dari orbit Mars. Para ahli astrofisika memperkirakan bahwa temuan ini dapat merevisi model evolusi komet antarbintang, terutama dalam hal volatilitas material organik yang mungkin membawa benih kehidupan antargalaksi. Studi lanjutan diharapkan menghasilkan publikasi di jurnal internasional, memperkuat kolaborasi global meski dalam konteks program luar angkasa nasional China.
Pencapaian Tianwen-1 ini mempertegas kemajuan China dalam eksplorasi luar angkasa, di mana wahana yang semula difokuskan pada satu planet kini berkontribusi pada pemahaman kosmik yang lebih luas.
Pewarta : Vie

