RI News Portal. Jakarta, 29 Oktober 2025 – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) untuk tahun 2026 melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar hari ini. Rencana ini disusun dengan mempertimbangkan dinamika makroekonomi global dan domestik, termasuk tren suku bunga internasional, kebijakan ekonomi pemerintahan baru, serta potensi pertumbuhan perusahaan tercatat dan jumlah investor di pasar modal.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menjelaskan bahwa RKAT 2026 dirancang untuk memperkuat likuiditas perdagangan dan meningkatkan kepercayaan investor. “Kami optimistis dengan proyeksi makroekonomi tahun depan. Fokus kami adalah memperluas basis investor, meningkatkan jumlah efek yang tercatat, dan menyempurnakan infrastruktur teknologi pasar modal,” ujar Iman dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (29/10/2025).
BEI menetapkan target Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) sebesar Rp14,5 triliun, dengan jumlah efek tercatat sebanyak 555 efek dan penambahan dua juta investor baru. Untuk mendukung ekosistem pasar modal, BEI akan memperkuat layanan data bagi pelanggan, meningkatkan perlindungan investor, dan mengembangkan teknologi perdagangan yang lebih canggih. Selain itu, BEI berkomitmen memberikan dukungan kepada Anggota Bursa melalui penyediaan jasa informasi dan bantuan teknis untuk pengembangan sistem serta layanan kebursaan.

Dari sisi keuangan, BEI memproyeksikan kinerja yang positif pada 2026. Pendapatan diperkirakan mencapai Rp1,94 triliun, naik 9,54 persen dari target 2025 sebesar Rp1,77 triliun. Laba bersih diproyeksikan melonjak 18,02 persen menjadi Rp300,81 miliar, dibandingkan Rp254,9 miliar pada RKAT 2025. Sementara itu, rasio biaya terhadap pendapatan diperkirakan turun menjadi 80,5 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata sejak 2015, menunjukkan efisiensi operasional yang lebih baik.
Untuk mendukung ekspansi dan pengembangan infrastruktur, belanja investasi BEI pada 2026 diproyeksikan mencapai Rp3,41 triliun, naik 8,62 persen dari RKAT 2025. Total aset perseroan diperkirakan mencapai Rp7,49 triliun, dengan ekuitas sebesar Rp6,41 triliun pada akhir tahun 2026.
Baca juga : GP Ansor Dorong Pemuda Amankan Ruang Siber demi Kedaulatan Digital Indonesia
Rencana strategis ini mencerminkan ambisi BEI untuk memperkuat posisinya sebagai salah satu bursa efek terdepan di kawasan, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui pasar modal yang inklusif dan inovatif. Dengan fokus pada teknologi dan perlindungan investor, BEI optimistis dapat mencapai target-target ambisius tersebut di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan.
Pewarta : Vie

