
RI News Portal. Jakarta, 12 Oktober 2025 – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menegaskan pentingnya langkah menyeluruh untuk memastikan keamanan seluruh bangunan lembaga pendidikan di Indonesia. Pernyataan ini merespons insiden tragis ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang menewaskan sedikitnya 67 orang.
“Ini adalah momentum untuk memperbaiki,” ujar Pratikno di Jakarta, Minggu (12/10/2025). Ia menekankan bahwa keamanan bangunan pendidikan harus menjadi prioritas, terlepas dari usia bangunan tersebut. Menurutnya, tragedi ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih serius memperhatikan standar keselamatan infrastruktur pendidikan.
Pratikno juga menyampaikan apresiasi kepada Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta berbagai pihak yang terlibat dalam penanganan insiden tersebut. Dedikasi para petugas yang mempertaruhkan keselamatan demi menyelamatkan korban, kata dia, mencerminkan kepedulian mendalam terhadap dunia pendidikan Indonesia.

“Keselamatan anak-anak sekolah dan pesantren adalah prioritas utama,” tegasnya. Tragedi ini, lanjut Pratikno, menjadi pelajaran berharga agar semua pemangku kepentingan lebih proaktif dalam memastikan keamanan bangunan tempat kegiatan belajar-mengajar.
Kemenko PMK telah menyiapkan sejumlah usulan strategis yang melibatkan lintas kementerian dan lembaga untuk memperkuat sistem pengawasan dan penjaminan kualitas bangunan pendidikan. Salah satu langkah utama adalah evaluasi menyeluruh terhadap keamanan struktur bangunan secara bertahap di seluruh Indonesia.
“Kami sedang merumuskan langkah-langkah konkret untuk memastikan setiap bangunan pendidikan memenuhi standar keselamatan,” ungkap Pratikno. Ia menambahkan bahwa pendekatan ini akan melibatkan kolaborasi erat dengan berbagai kementerian, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa pemerintah akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap aspek konstruksi bangunan pondok pesantren di seluruh Indonesia. Evaluasi ini merupakan respons langsung atas arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan keamanan infrastruktur pendidikan.
Baca juga : MaxDecal Memelopori Seni Otomotif dengan Kolaborasi Multiverse di IMX 2025
“Kami akan mengevaluasi seluruh pondok pesantren sesuai arahan Presiden,” ujar Dody. Ia menambahkan bahwa Kementerian PUPR akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan pelaksanaan konstruksi pondok pesantren sesuai dengan standar teknis yang berlaku.
Mengenai jadwal pelaksanaan, Dody menyatakan bahwa evaluasi akan dimulai setelah proses evakuasi di Sidoarjo selesai. “Kami ingin memastikan bahwa langkah-langkah ini dilakukan dengan cermat dan tidak mengganggu proses penanganan di lapangan,” tambahnya.
Tragedi di Pondok Pesantren Al Khoziny menjadi peringatan keras bagi semua pihak bahwa keselamatan infrastruktur pendidikan tidak boleh diabaikan. Dengan langkah strategis yang diusung Kemenko PMK dan Kementerian PUPR, diharapkan kejadian serupa dapat dicegah di masa depan. Kolaborasi lintas sektor, pengawasan ketat, dan komitmen untuk memprioritaskan keselamatan anak-anak di lingkungan pendidikan menjadi kunci menuju perbaikan sistemik.
Pewarta : Yudha Purnama
