
RI News Portal. Wonogiri, 6 Oktober 2025 – Pasar Kota Wonogiri, pusat perekonomian utama di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, kembali dilanda musibah kebakaran hebat pada Senin pagi, 6 Oktober 2025. Ratusan kios dan los pedagang hangus dilalap api yang berkobar selama sekitar enam jam, mulai dini hari hingga akhirnya dapat dipadamkan sekitar pukul 09.00 WIB. Petugas gabungan dari pemadam kebakaran masih melakukan pendinginan di lokasi untuk mencegah api kembali menyala.
Berdasarkan informasi awal, kebakaran diduga dipicu oleh korsleting atau hubungan pendek arus listrik dari lampu di salah satu kios. Kasat Reskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sadewo, dalam wawancara menyatakan bahwa penyebab pasti masih diselidiki. “Kami perlu menghadirkan ahli khusus untuk mengevaluasi kekuatan bangunan pasca-kebakaran. Struktur bangunan yang terbakar bisa berubah, dan ini harus diperiksa untuk mencegah risiko di masa depan,” ujarnya.
Pasar Kota Wonogiri, yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 17, Lingkungan Gerdu, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri, merupakan pasar tradisional terbesar di kabupaten ini. Berada dalam satu kompleks dengan Terminal Wonogiri Kota dan Stasiun Wonogiri, pasar ini menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat setempat. Tragisnya, kebakaran ini bukan yang pertama kali melanda pasar tersebut. Pada 22 Juni 2002, peristiwa serupa juga menghanguskan pasar dan menyebabkan lebih dari seribu pedagang kehilangan lapak mereka.

Pihak kepolisian telah memasang garis polisi di lokasi kebakaran untuk mengamankan area dan memudahkan penyelidikan. Iptu Agung Sadewo menegaskan bahwa masyarakat diminta untuk tidak memasuki area tersebut hingga penyelidikan selesai. “Kami telah meminta keterangan dari tiga hingga lima saksi untuk menelusuri titik awal api. Jumlah saksi bisa bertambah seiring perkembangan penyelidikan, termasuk mencari tahu siapa yang pertama kali melihat kobaran api,” jelasnya.
Iptu Agung Sadewo menghimbau masyarakat untuk mendukung proses penyelidikan agar penyebab kebakaran dapat segera terungkap. “Kami berharap kerja sama dari warga Wonogiri untuk memberikan informasi yang dapat membantu kami menemukan titik terang,” tambahnya.
Kebakaran ini meninggalkan luka mendalam bagi para pedagang. Ratusan kios dan los yang menjadi sumber penghidupan warga kini tinggal puing. Belum ada laporan resmi mengenai total kerugian, namun dampaknya diperkirakan sangat signifikan mengingat peran pasar sebagai pusat ekonomi lokal.
Baca juga : Sidang Lanjutan Paulus Tannos di Singapura: Indonesia Intensif Koordinasi dengan Kejaksaan Singapura
Sejarah kebakaran di Pasar Kota Wonogiri menunjukkan kerentanan bangunan terhadap insiden serupa. Peristiwa 23 tahun lalu menjadi pengingat bahwa langkah pencegahan kebakaran, seperti perawatan instalasi listrik dan sistem keamanan, perlu diperkuat. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah daerah terkait rencana pemulihan atau bantuan bagi para pedagang yang terdampak.
Pihak berwenang masih fokus pada pendinginan lokasi dan penyelidikan awal. Masyarakat Wonogiri, khususnya para pedagang, kini menanti kejelasan terkait penyebab kebakaran dan langkah konkret dari pemerintah untuk membantu mereka bangkit dari musibah ini. Kejadian ini menjadi pengingat penting akan perlunya infrastruktur pasar yang lebih aman dan tahan terhadap risiko kebakaran di masa depan.
Pewarta : Nandang Bramantyo
