
RI News Portal. New York, 25 September 2025 – Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Angola, Tete António, di sela-sela Pekan Tingkat Tinggi Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat. Pertemuan ini menegaskan semakin eratnya hubungan antara kedua negara, yang didasari oleh saling menghormati dan nilai-nilai sejarah bersama.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu António menyampaikan terima kasih atas dukungan Indonesia dalam kelancaran pembukaan Kedutaan Besar Angola di Jakarta pada 30 April 2025. Ia juga menekankan pentingnya memperkuat solidaritas kedua negara, yang terinspirasi dari Semangat Bandung, yaitu kerja sama antarnegara-negara di kawasan Selatan Global.
Menlu Sugiono mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor minyak dan gas Indonesia untuk menjalin kemitraan strategis dengan Angola. Menurutnya, kerja sama ini memiliki potensi besar karena Angola merupakan salah satu produsen energi terkemuka di Afrika.

Kedua menteri sepakat untuk menindaklanjuti Nota Kesepahaman tentang Komisi Bersama Kerja Sama Bilateral (JCBC). Kerangka kerja ini bertujuan untuk memperdalam hubungan persahabatan dan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang.
Indonesia dan Angola telah menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 2001. Pembukaan Kedutaan Besar Angola di Jakarta, yang juga melayani Brunei Darussalam, menandai perubahan strategis dari keberadaan diplomatik Angola yang sebelumnya berbasis di Singapura. Sementara itu, Indonesia mengelola hubungan diplomatik dengan Angola melalui Kedutaan Besar RI di Windhoek, Namibia, sejak 2004.
Baca juga : Indonesia dan Honduras Perkuat Hubungan Bilateral di Sidang Umum PBB
Peresmian Kedutaan Besar Angola di Jakarta dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha C. Nasir, dan Sekretaris Negara Angola, Osvaldo Dos Santos Varela. Langkah ini mencerminkan komitmen Angola untuk mempererat hubungan dengan Indonesia, membuka jalan bagi kerja sama ekonomi dan diplomatik yang lebih mendalam.
Pertemuan di New York ini menandakan komitmen bersama kedua negara untuk memanfaatkan kekuatan masing-masing demi pertumbuhan dan kerja sama yang berkelanjutan.
Pewarta : Yudha Purnama
