
RI News Portal. Kubu Raya, 2 September 2025 – Bupati Kubu Raya, Sujiwo, menggelar rapat mendesak bersama Camat Sungai Ambawang, Camat Kuala Mandor B, dan sejumlah kepala desa pada Selasa (2/9/2025). Pertemuan ini difokuskan pada keresahan warga terkait kerusakan jalan desa yang disebabkan oleh lalu lintas kendaraan bertonase besar, seperti angkutan tambang, kayu, dan sawit.
Dalam rapat yang digelar di Kantor Bupati, Sujiwo menegaskan bahwa infrastruktur jalan desa maupun kabupaten tidak dirancang untuk menahan beban berat kendaraan tersebut. Ia menyoroti dampak serius terhadap anggaran daerah, yang berpotensi terkuras hanya untuk memperbaiki jalan yang rusak. “Jika tidak ada langkah tegas, perbaikan jalan akan menjadi beban rutin anggaran daerah,” ujar Sujiwo.

Sebagai tindak lanjut, Bupati memerintahkan kedua camat terkait untuk segera berkoordinasi dengan para kepala desa. Proses ini mencakup pendataan titik-titik rawan kerusakan jalan dan identifikasi perusahaan yang kerap melintasi jalur desa. Selain itu, pemerintah daerah berencana membentuk tim gabungan untuk inspeksi lapangan serta merumuskan langkah teknis dan administratif yang dapat menekan risiko kerusakan infrastruktur.
Baca juga : KPK Dalami Dugaan Korupsi Kuota Haji 2023–2024: Kepala BPKH hingga Pihak Travel Dipanggil
Keluhan warga turut disampaikan melalui kepala desa. Isu yang muncul mencakup risiko kecelakaan, polusi debu, serta gangguan kenyamanan masyarakat akibat frekuensi lalu lintas kendaraan besar yang tinggi. Menanggapi hal tersebut, Pemkab Kubu Raya berencana membentuk tim pengawasan bersama yang melibatkan unsur kecamatan dan desa. Pihak perusahaan yang menggunakan jalan desa juga akan diundang untuk berdialog dengan pemerintah daerah, dengan harapan tercipta kesepakatan bersama terkait tata kelola jalur transportasi.
Rapat ini menekankan prinsip keseimbangan antara aktivitas ekonomi dengan perlindungan masyarakat dan infrastruktur. Forum koordinasi diharapkan menghasilkan solusi yang menjaga keselamatan warga sekaligus memastikan jalan desa tetap berfungsi optimal untuk jangka panjang.
Pewarta : Eka Yuda
