
RI News portal. Lampung Utara, Agustus 2025 – Warga Desa Sawo Jajar, Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara, digegerkan dengan penemuan jenazah seorang wanita di area perkebunan milik warga pada Kamis malam, sekitar pukul 18.30 WIB. Korban, yang kemudian teridentifikasi sebagai Anita Sari, kelahiran 1996, warga Desa Cempaka, Kecamatan Sungkai Jaya, diduga menjadi korban pembunuhan. Kasus ini menambah daftar panjang insiden kekerasan di wilayah Lampung yang belum sepenuhnya terungkap.
Berdasarkan informasi awal, jenazah Anita Sari ditemukan oleh warga dalam kondisi mengenaskan dengan tanda-tanda kekerasan. Petugas kepolisian dari Polres Lampung Utara segera mengevakuasi jenazah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Riacudu, Kotabumi, untuk dilakukan otopsi guna menentukan penyebab pasti kematian. Proses otopsi ini diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut terkait kejadian tragis tersebut.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Lampung Utara, AKP Afriyadi, dalam keterangannya menyatakan bahwa pihak kepolisian telah mengantongi identitas pelaku yang diduga kuat sebagai suami korban. Pelaku dikabarkan menyerahkan diri kepada pihak berwenang tak lama setelah kejadian. “Kami masih mendalami motif di balik pembunuhan ini. Proses penyidikan sedang berlangsung, dan hasil otopsi akan menjadi bagian penting dari penyelidikan,” ujar AKP Afriyadi.
Meskipun identitas pelaku telah diketahui, polisi masih enggan membeberkan detail lebih lanjut hingga penyelidikan selesai. Dugaan sementara menyebutkan bahwa kasus ini berkaitan dengan konflik domestik, namun motif pastinya masih menunggu hasil pendalaman, termasuk pemeriksaan saksi-saksi dan barang bukti di lokasi kejadian.
Baca juga : Kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke Poso Pasca-Gempa: Tinjauan Respons Bencana dan Pemulihan
Penemuan ini memicu keresahan di kalangan warga Sawo Jajar dan sekitarnya. Beberapa warga yang ditemui di lokasi kejadian mengaku terkejut, mengingat wilayah perkebunan tersebut biasanya dianggap aman. “Kami tidak menyangka kejadian seperti ini terjadi di sini. Biasanya daerah ini sepi dan tidak ada masalah,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Kasus ini juga kembali menyoroti maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan di Lampung. Berdasarkan data dari berbagai sumber, sepanjang tahun 2024 hingga pertengahan 2025, telah terjadi sejumlah kasus pembunuhan dan kekerasan berbasis gender di wilayah ini, beberapa di antaranya masih belum terungkap. Organisasi masyarakat sipil, seperti Perkumpulan DAMAR, mencatat setidaknya 20 kasus kekerasan terhadap perempuan di Lampung hingga Juli 2024, dengan sebagian besar pelaku merupakan orang yang dikenal korban.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada aparat berwenang. Penyidikan lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap motif dan kronologi pasti dari peristiwa ini, sekaligus memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
Pewarta : Yosep Sukardi
