
RI News Portal. Jakarta, 20 Agustus 2025 – Indonesia dan Kanada semakin mempererat hubungan ekonomi bilateral melalui penyelesaian perundingan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA). Perjanjian ini, yang telah rampung pada Desember 2024, dijadwalkan untuk ditandatangani pada September atau Oktober 2025, menandai langkah bersejarah sebagai perjanjian perdagangan komprehensif pertama Indonesia di kawasan Amerika Utara.
Dalam pertemuan di Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Duta Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor-Leste Jess Dutton membahas perkembangan ICA-CEPA, peluang kerja sama perdagangan, serta negosiasi tarif resiprokal dengan Amerika Serikat. “Perjanjian ini akan membuka pintu lebih lebar bagi perdagangan barang, jasa, dan investasi antara Indonesia dan Kanada,” ujar Airlangga.
Perundingan ICA-CEPA, yang selesai dalam waktu dua tahun, disebut sebagai tonggak penting oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono. “ICA-CEPA adalah perjanjian perdagangan pertama kita di Amerika Utara. Ini akan memberikan akses pasar yang signifikan bagi produk Indonesia,” katanya. Penandatanganan Pernyataan Bersama Penyelesaian ICA-CEPA dilakukan oleh Menteri Perdagangan RI Budi Santoso dan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng.

Duta Besar Dutton mengapresiasi keberhasilan Indonesia menurunkan tarif dengan Amerika Serikat dari 32% menjadi 19%, sekaligus menyampaikan antusiasme untuk memperluas kerja sama di bidang perdagangan, energi, dan keamanan. “Perjanjian ini menjadi momentum untuk memperkuat kemitraan yang saling menguntungkan,” ungkapnya.
ICA-CEPA tidak hanya berfokus pada perdagangan barang, tetapi juga mencakup jasa dan investasi. Penyedia jasa Indonesia di sektor bisnis, telekomunikasi, konstruksi, pariwisata, dan transportasi akan mendapatkan perlakuan istimewa di pasar Kanada. Untuk investasi, perjanjian ini mempermudah akses di sektor manufaktur, pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan, dan infrastruktur energi.
Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Kuat di Tengah Dinamika Global, DPR Dorong Kebijakan Lebih Progresif
Selain itu, ICA-CEPA mencakup komitmen di bidang hak kekayaan intelektual, perdagangan elektronik, persaingan usaha, usaha kecil dan menengah, pemberdayaan ekonomi perempuan, serta isu lingkungan dan ketenagakerjaan. Pendekatan ini menunjukkan visi modern untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan ICA-CEPA, Indonesia memperluas akses pasar ke Amerika Utara, memperkuat posisinya di panggung global. Bagi Kanada, perjanjian ini menjadi jembatan strategis untuk memperdalam keterlibatan ekonomi di Asia Tenggara. Kedua negara optimistis bahwa kerja sama ini akan mendorong diversifikasi ekonomi dan memperkuat hubungan bilateral yang saling menguntungkan.
Pewarta : Setiawan S.TH
