Skip to content
02/10/2025
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
RI NEWS

RI NEWS

PORTAL BERITA INDONESIA

baner iklan
Primary Menu
  • Beranda
  • Internasional
  • Nasional
    • IstanaBerita seputar Istana
    • PemerintahanBerita seputar Pemerintahan
    • Parlemen
  • Regional
    • AcehBerita Seputar Aceh
    • DKI JakartaBerita seputar DKI Jakarta
    • Jawa BaratBerita seputar Jawa Barat
    • Jawa TengahBerita seputar Jawa Tangah
    • Jawa TimurBerita seputar Jawa Timur
    • BaliBerita Seputar Bali
    • Nusa TenggaraBerita seputar Nusa Tenggara
    • SumateraBerita seputar Sumatera
    • KalimantanBerita seputar Kalimantan
    • SulawesiBerita seputar Sulawesi
    • PapuaBerita seputar Papua
    • MalukuBerita seputar Maluku
  • Hiburan
  • Budaya
  • Buser Berita
    • TNI/PolriBerita seputar TNI dan Polri
    • KPKBerita seputar KPK
    • Hukum/PolitikBerita seputar Hukum
  • Olah Raga
  • Redaksi
  • Privacy Policy
Live
  • Home
  • Regional
  • Dugaan Pelanggaran Hak Buruh di PT Dwi Naga Sakti Abadi: Kasus Penggelapan Upah dan Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Dugaan Pelanggaran Hak Buruh di PT Dwi Naga Sakti Abadi: Kasus Penggelapan Upah dan Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Jurnalis RI News Portal Posted on 2 bulan ago 4 min read
Dugaan Pelanggaran Hak Buruh di PT Dwi Naga Sakti Abadi
Silahkan bagikan ke media anda ...

RI News Portal. Tangerang, 17 Agustus 2025 – Di tengah dinamika industri manufaktur Indonesia yang semakin kompetitif, kasus dugaan pelanggaran hak buruh di PT Dwi Naga Sakti Abadi (DNSA) menyoroti isu struktural dalam perlindungan tenaga kerja. Perusahaan yang berbasis di Jalan Daan Mogot KM 19, Jurumudi Baru, Kelurahan Benda, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, Provinsi Banten, ini telah beroperasi lebih dari tiga dekade dengan fokus produksi barang konsumsi yang dipasarkan secara lokal maupun ekspor. Dengan tenaga kerja tetap sebanyak 166 orang—banyak di antaranya telah mengabdi selama sekitar 25 tahun—serta karyawan kontrak dan tenaga harian lepas (THL), PT DNSA kini menghadapi tuduhan serius terkait penggelapan upah dan iuran BPJS Ketenagakerjaan, yang berpotensi melanggar ketentuan Undang-Undang (UU) Ketenagakerjaan.

Kasus ini mencerminkan pola umum dalam sektor industri di wilayah peri-urban seperti Tangerang, di mana tekanan ekonomi pasca-pandemi sering kali berdampak pada hak dasar pekerja. Berdasarkan laporan yang beredar, dugaan penggelapan upah dimulai sejak 2021 hingga 2022, dengan pemotongan sebesar 25% dari gaji bulanan karyawan, tanpa dasar hukum yang jelas. Selain itu, perusahaan diduga tidak membayarkan upah sesuai Upah Minimum Kota (UMK) Tangerang, yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai regulasi nasional. Total nilai dugaan penggelapan upah ini mencapai Rp2.304.015.708, sebuah angka yang signifikan mengingat skala operasional perusahaan.

Lebih lanjut, tuduhan meluas ke penggelapan iuran BPJS Ketenagakerjaan selama 13 bulan. Potongan iuran per karyawan sebesar Rp100.000 per bulan, dikalikan dengan 166 karyawan tetap, menghasilkan total Rp16.600.000 per bulan. Akumulasi selama periode tersebut mencapai Rp215.800.000. Praktik ini tidak hanya merugikan pekerja secara finansial tetapi juga mengancam akses mereka terhadap jaminan sosial, seperti pensiun dan kecelakaan kerja, yang merupakan hak konstitusional berdasarkan UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

Kronologi kasus ini semakin memanas pada 2023, ketika karyawan melaporkan permasalahan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Tangerang. Respons dinas tersebut berupa surat penetapan kekurangan upah No. 360/3368/DTKTB/N/WAS/X/2023 tertanggal 4 Oktober 2023, yang mewajibkan perusahaan membayar hak pekerja. Namun, pimpinan PT DNSA diduga mangkir dari panggilan dan tidak memenuhi kewajiban tersebut. Situasi memburuk pada 7 Agustus 2025, ketika perusahaan dituduh melakukan diskriminasi dengan menawarkan upah Rp4.000.000 per bulan—di bawah UMK Tangerang yang mencapai lebih dari Rp5.000.000—dengan syarat karyawan mencabut laporan ke Disnakertrans dan kepolisian. Alih-alih memenuhi tawaran tersebut, perusahaan justru membayarkan upah Rp3.200.000 yang dicicil dua kali dalam sebulan, sebuah praktik yang bertentangan dengan prinsip pembayaran upah tepat waktu sebagaimana diatur dalam Pasal 88 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (sebagaimana diubah oleh UU No. 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang).

Baca juga : Malam Tirakatan HUT RI Ke-80 di Kampung Candi Sewu Semarang: Semarak Nasionalisme dan Kebersamaan

Dari perspektif akademis, kasus ini mengilustrasikan kegagalan implementasi regulasi ketenagakerjaan di tingkat perusahaan, khususnya dalam konteks UU Cipta Kerja yang bertujuan mempermudah investasi namun sering dikritik karena melemahkan perlindungan buruh. Pasal 88E ayat (2) UU No. 6 Tahun 2023 juncto Pasal 185 ayat (1) UU No. 2 Tahun 2022 menekankan kewajiban pengusaha untuk membayar upah dan jaminan sosial secara penuh, dengan sanksi pidana bagi pelanggar. Dugaan penggelapan ini dapat dikategorikan sebagai tindak pidana kejahatan tenaga kerja, yang berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi bagi pekerja dan negara melalui hilangnya kontribusi BPJS.

Respons masyarakat sipil terhadap kasus ini semakin intensif. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia (KCBI) menyatakan akan melaporkan PT DNSA ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), serta Aparat Penegak Hukum (APH) lainnya. Langkah ini didasari pada bukti-bukti dugaan pelanggaran sistematis, termasuk diskriminasi dan penggelapan yang telah berlangsung bertahun-tahun. Sebelumnya, pada Mei 2025, ratusan karyawan—terutama perempuan—melakukan aksi demonstrasi massal, menutup akses pabrik untuk menuntut pembayaran THR penuh dan kekurangan upah sejak 2021. Aksi tersebut, yang didukung oleh serikat buruh seperti Federasi Serikat Buruh Nusantara (FSBN) dan Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), menyoroti ketidakadilan gender dalam sektor buruh, di mana banyak pekerja perempuan menjadi korban utama pemotongan upah.

Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa kasus PT DNSA bukanlah insiden terisolasi. Data dari Kementerian Ketenagakerjaan mencatat peningkatan laporan pelanggaran upah di wilayah Jabodetabek pasca-reformasi ketenagakerjaan 2020, di mana perusahaan sering kali memanfaatkan fleksibilitas kontrak untuk mengurangi biaya operasional. Secara ekonomi, praktik semacam ini dapat menurunkan daya beli pekerja, yang pada akhirnya memengaruhi pertumbuhan lokal. Dari sudut pandang hukum, penegakan sanksi pidana diperlukan untuk menciptakan efek jera, sementara pendekatan restoratif seperti mediasi melalui Disnakertrans bisa menjadi alternatif untuk penyelesaian damai.

Hingga saat ini, PT DNSA belum memberikan tanggapan resmi terhadap tuduhan tersebut. Namun, berdasarkan catatan pengamanan polisi pada aksi demonstrasi sebelumnya, perusahaan telah berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk menjaga stabilitas. Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi regulator untuk memperkuat pengawasan, memastikan bahwa kemajuan industri tidak mengorbankan hak asasi buruh. Pemantauan lanjutan diperlukan untuk melihat apakah laporan KCBI akan membuahkan proses hukum formal, yang potensial mengubah lanskap ketenagakerjaan di Tangerang.

Pewarta : Jhon Sinaga


Silahkan bagikan ke media anda ...

Continue Reading

Previous: Malam Tirakatan HUT RI Ke-80 di Kampung Candi Sewu Semarang: Semarak Nasionalisme dan Kebersamaan
Next: Silaturahmi Polda Jawa Tengah di Pondok Pesantren Padang Jagad: Memperkuat Kebangsaan Menjelang HUT RI ke-80

Related Stories

Pemerintah Fokus pada Penggunaan Anggaran yang Tepat Sasaran Menjelang Satu Tahun Pemerintahan
3 min read

Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras Blokir Akses Utama Lampung Barat: Ancaman Banjir Bandang dan Risiko Ekosistem Lokal Meningkat

Jurnalis RI News Portal Posted on 48 detik ago
Musrenbangdes Sugihan Berjalan Lancar Tanpa Kepala Desa dan Ketua BPD
2 min read

Musrenbangdes Sugihan Berjalan Lancar Tanpa Kepala Desa dan Ketua BPD

Jurnalis RI News Portal Posted on 21 jam ago
Desakan Transparansi APBK Subulussalam
4 min read

Desakan Transparansi APBK Subulussalam: Antara Janji Kampanye dan Realitas Defisit yang Menggerogoti Layanan Publik

Jurnalis RI News Portal Posted on 21 jam ago
#Advestaiment RI_News
#Iklan RI_News
#Iklan RI_News
Berita Video

Recent Posts

  • Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras Blokir Akses Utama Lampung Barat: Ancaman Banjir Bandang dan Risiko Ekosistem Lokal Meningkat
  • Bayern Munich Memimpin Klasemen Liga Champions di Tengah Kejutan dan Tantangan
  • IMX 2025: Menyulut Kreativitas Modifikasi Otomotif Asia Tenggara
  • Kelangkaan BBM Picu Gugatan Perdata terhadap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
  • Pemeriksaan Acak Jalur Hijau Kepabeanan: Strategi Baru Menkeu Cegah Peredaran Rokok Ilegal

Komentar

  1. rendro mengenai Wakil Menteri Pertanian Dorong Kolaborasi Lintas Daerah untuk Percepat Pembangunan Irigasi
  2. Sugeng Rudianto mengenai Israel Menolak Aneksasi Wilayah Tepi Barat di Bawah Kendali Palestina: Analisis Kebijakan dan Implikasi Regional
  3. Adi tanjoeng mengenai Wakil Menteri Pertanian Dorong Kolaborasi Lintas Daerah untuk Percepat Pembangunan Irigasi
  4. Tukino gaul gaul mengenai Kota Bogor Gencarkan Program Anti-Bullying untuk Lindungi Generasi Muda
  5. Sugeng Rudianto mengenai Penemuan 17 Cagar Budaya Baru di Gunungkidul: Upaya Pelestarian Warisan Sejarah di Tengah Dinamika Modern

Arsip

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • Mei 2024

Berita Video

Berita video mengungkap fakta dengan visual live dan streaming.

Cara Instal Aplikasi RI News Portal di HP kalian ; Download file Zip apk RI News Portal, simpan dan ekstrak file Zip. Kemudian instal ..... enjoy RI News Portal sudah di HP Kalian.

Aplikasi RI News PortalUnduh
Aplikasi RI News PortalUnduh

RI NEWS-Media Portal Berita Republik Indonesia-Menyajikan informasi peristiwa yang teraktual dan terpercaya-Virnanda Creator Production adalah media pemberitaan yang berdedikasi tinggi untuk menyampaikan informasi berkualitas kepada masyarakat. Kami berkomitmen untuk menjadi sumber informasi dunia yang akurat, cepat, dan terpercaya. Kami percaya bahwa informasi yang baik dapat mencerdaskan umat manusia dan menjaga kedamaian dunia. Oleh karena itu, kami berupaya menciptakan dunia yang terbebas dari pertikaian dan permusuhan.

Pos-pos Terbaru

  • Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras Blokir Akses Utama Lampung Barat: Ancaman Banjir Bandang dan Risiko Ekosistem Lokal Meningkat
  • Bayern Munich Memimpin Klasemen Liga Champions di Tengah Kejutan dan Tantangan
  • IMX 2025: Menyulut Kreativitas Modifikasi Otomotif Asia Tenggara
  • Kelangkaan BBM Picu Gugatan Perdata terhadap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
  • Pemeriksaan Acak Jalur Hijau Kepabeanan: Strategi Baru Menkeu Cegah Peredaran Rokok Ilegal
Copyright © RI News Production | Editor IT by Setiawan Wibisono | PT. VIRNANDA CREATOR PRODUCTIONS.