
RI News Portal. Jakarta, 15 Agustus 2025 – Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2025 menjadi saksi penayangan video komprehensif yang menyoroti capaian pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Video tersebut diputar setelah pidato Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani, yang mempersilakan penayangan tersebut di ruang sidang.
Jakarta, 15 Agustus 2025 – Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2025 menjadi saksi penayangan video komprehensif yang menyoroti capaian pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Video tersebut diputar setelah pidato Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani, yang mempersilakan penayangan tersebut di ruang sidang.
Penayangan video dimulai dengan serangkaian kutipan bersejarah dari para Presiden Republik Indonesia terdahulu, yang secara kolektif menegaskan pentingnya semangat persatuan bangsa. Kutipan-kutipan ini disajikan secara kronologis, merangkum esensi kepemimpinan dari masa ke masa.

Video dibuka dengan suara otentik Presiden Soekarno, yang membacakan proklamasi kemerdekaan. “Proklamasi kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia berdasarkan Pancasila,” suaranya menggema, mengingatkan kembali pada momen pendirian bangsa.
Selanjutnya, Presiden Soeharto menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan. “Terus makmur dalam keadilan dan adil dalam kemakmuran yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945,” pesannya menyoroti visi kesejahteraan yang merata.
Presiden B.J. Habibie menyampaikan pesan yang kuat tentang kesatuan wilayah, “Bangsa Indonesia harus tetap dari Sabang sampai Merauke satu sepanjang masa,” ujar Habibie, menegaskan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memperkuat pesan tentang pluralisme. “Republik Indonesia menghargai kemajemukan baldatun thayyibatun wa robbun ghafur,” pesannya menyoroti keberagaman sebagai kekuatan bangsa.

Presiden Megawati Soekarnoputri menggarisbawahi pentingnya persatuan dalam membangun harkat dan martabat. “Kita tatap masa depan kita dan bersatu padu memperbaiki kehidupan dan martabat kita sebagai satu bangsa,” katanya.
Pesan serupa juga disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). SBY mengajak, “Sebagai sebuah bangsa yang besar rukun dan bersatu marilah terus kita pupuk dan perkokoh persatuan dan kebersamaan.” Sementara itu, Jokowi menegaskan, “Indonesia adalah rumah besar kita bersama. Hanya mungkin terwujud jika kita bersatu.”
Rangkaian kutipan ini diakhiri dengan pesan dari Presiden Prabowo Subianto, yang mengajak seluruh rakyat untuk membangun Indonesia di atas fondasi yang telah diletakkan oleh para pendahulu. “Mari kita bangun Indonesia di atas landasan yang sudah dirintis oleh pendahulu-pendahulu kita,” ujarnya.
Jakarta, 15 Agustus 2025 – Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2025 menjadi saksi penayangan video komprehensif yang menyoroti capaian pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Video tersebut diputar setelah pidato Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani, yang mempersilakan penayangan tersebut di ruang sidang.
Penayangan video dimulai dengan serangkaian kutipan bersejarah dari para Presiden Republik Indonesia terdahulu, yang secara kolektif menegaskan pentingnya semangat persatuan bangsa. Kutipan-kutipan ini disajikan secara kronologis, merangkum esensi kepemimpinan dari masa ke masa.

Video dibuka dengan suara otentik Presiden Soekarno, yang membacakan proklamasi kemerdekaan. “Proklamasi kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia berdasarkan Pancasila,” suaranya menggema, mengingatkan kembali pada momen pendirian bangsa.
Selanjutnya, Presiden Soeharto menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan. “Terus makmur dalam keadilan dan adil dalam kemakmuran yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945,” pesannya menyoroti visi kesejahteraan yang merata.
Presiden B.J. Habibie menyampaikan pesan yang kuat tentang kesatuan wilayah, “Bangsa Indonesia harus tetap dari Sabang sampai Merauke satu sepanjang masa,” ujar Habibie, menegaskan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memperkuat pesan tentang pluralisme. “Republik Indonesia menghargai kemajemukan baldatun thayyibatun wa robbun ghafur,” pesannya menyoroti keberagaman sebagai kekuatan bangsa.
Presiden Megawati Soekarnoputri menggarisbawahi pentingnya persatuan dalam membangun harkat dan martabat. “Kita tatap masa depan kita dan bersatu padu memperbaiki kehidupan dan martabat kita sebagai satu bangsa,” katanya.
Pesan serupa juga disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). SBY mengajak, “Sebagai sebuah bangsa yang besar rukun dan bersatu marilah terus kita pupuk dan perkokoh persatuan dan kebersamaan.” Sementara itu, Jokowi menegaskan, “Indonesia adalah rumah besar kita bersama. Hanya mungkin terwujud jika kita bersatu.”
Rangkaian kutipan ini diakhiri dengan pesan dari Presiden Prabowo Subianto, yang mengajak seluruh rakyat untuk membangun Indonesia di atas fondasi yang telah diletakkan oleh para pendahulu. “Mari kita bangun Indonesia di atas landasan yang sudah dirintis oleh pendahulu-pendahulu kita,” ujarnya.
Setelah segmen historis tersebut, video beralih menampilkan visualisasi capaian kinerja pemerintahan Prabowo Subianto. Tayangan tersebut secara detail memperlihatkan kemajuan signifikan di berbagai sektor, termasuk:
- Pembangunan Infrastruktur: Berbagai proyek pembangunan jalan, jembatan, dan sarana publik lainnya disorot, menunjukkan komitmen pemerintah dalam mempercepat konektivitas nasional.
- Ketahanan Pangan: Upaya-upaya penguatan sektor pertanian, termasuk program intensifikasi dan ekstensifikasi lahan, ditampilkan sebagai bagian dari strategi untuk menjamin ketersediaan pangan nasional.
- Pelayanan Kesehatan: Peningkatan fasilitas dan akses layanan kesehatan di seluruh negeri menjadi fokus, menunjukkan komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat.
Video juga menampilkan momen-momen penting seperti kunjungan kerja ke wilayah perbatasan, penyerahan bantuan sosial, dan pertemuan dengan para pemimpin dunia, yang mencerminkan diplomasi aktif dan perhatian terhadap kesejahteraan sosial.
Penayangan video ditutup dengan pesan optimisme dari Presiden Prabowo Subianto, yang menegaskan kembali visinya untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera, berdaulat, dan bermartabat di masa depan.
Pewarta : Abertus Parikesit
