
RI News Portal. Wonogiri – Jambore UMKM Wonogiri 2025 resmi dibuka pada Sabtu (26/7/2025) di kawasan Wana Wisata Girimanik, Desa Setren, Kecamatan Slogohimo. Diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Wonogiri, kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar lebih adaptif, berdaya saing tinggi, dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal berbasis potensi daerah.
Dengan melibatkan pelaku usaha, aparatur pemerintah, dan masyarakat, Jambore UMKM ini merepresentasikan pendekatan kolaboratif dalam pembangunan ekonomi kerakyatan. Pembukaan acara yang berlangsung sejak pukul 14.45 hingga 16.00 WIB dihadiri oleh jajaran pejabat pemerintahan, unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, dan pelaku UMKM dari berbagai kecamatan di Wonogiri.

Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, dalam sambutannya menegaskan bahwa Jambore UMKM merupakan wadah strategis untuk peningkatan kapasitas dan jejaring antar pelaku usaha kecil. Menurutnya, tantangan zaman menuntut UMKM tidak hanya tangguh secara produksi, tetapi juga cakap secara teknologi dan manajerial.
“Acara ini bertujuan mempertemukan pelaku UMKM, memberikan pelatihan, serta mendorong mereka naik kelas dan go digital,” ujar Bupati Setyo Sukarno.
Bupati juga menekankan empat tujuan utama Jambore UMKM 2025, yaitu:
- Peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan edukasi.
- Transformasi UMKM agar mampu bersaing di pasar nasional dan global.
- Pemanfaatan teknologi digital sebagai katalis pemasaran dan produksi.
- Penguatan jejaring dan kolaborasi antar pelaku UMKM dan pemangku kepentingan.
Kehadiran perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) seperti Dandim 0728 Wonogiri, Kabag Ops Polres Kompol Agus Syamsudin (mewakili Kapolres), Kapolsek Slogohimo Iptu Marman, Kepala Dinas Pariwisata, Camat Slogohimo, Danramil 22 Slogohimo, serta kepala desa dan tokoh masyarakat setempat menunjukkan sinergi lintas sektor dalam pembangunan berbasis UMKM.
Sinergi ini mencerminkan pendekatan whole-of-government dan whole-of-community, yang tidak hanya bergantung pada regulasi pemerintah, tetapi juga pada partisipasi aktif komunitas dan pelaku ekonomi lokal.
Jambore UMKM Wonogiri 2025 tidak hanya menjadi ajang pameran produk, tetapi juga pusat edukasi dan inkubasi kewirausahaan. Beberapa agenda utama mencakup:
- Seminar dan pelatihan dengan tema transformasi digital, pemasaran daring, dan manajemen usaha.
- Workshop pembuatan sabun cuci piring sebagai inovasi produk rumah tangga.
- Sesi edukatif seputar digital marketing dan branding produk lokal.
- Pelatihan public speaking dan pengenalan prosedur ekspor bagi UMKM.
- Nobar dan diskusi kisah sukses UMKM inspiratif.
- Hiburan rakyat yang menghadirkan kebersamaan dan suasana rekreatif.
Acara ini akan berlangsung selama dua hari, dari 26 hingga 27 Juli 2025, dan diproyeksikan sebagai embrio lahirnya ekosistem kewirausahaan daerah yang lebih maju.
Polres Wonogiri, melalui koordinasi dengan Polsek Slogohimo dan Koramil 22 Slogohimo, turut memastikan keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan jambore. Empat personel kepolisian dan dua anggota TNI dikerahkan secara aktif dengan pengawasan langsung dari Kapolsek Iptu Marman, SH. Hal ini memperlihatkan keseriusan aparat dalam mendukung iklim usaha yang aman dan nyaman.
Dari sudut pandang akademik, Jambore UMKM Wonogiri 2025 mencerminkan praktik community-based economic development, yakni pembangunan ekonomi yang berbasis pada partisipasi komunitas lokal. Konsep ini mengintegrasikan pendekatan partisipatif, inovasi sosial, serta pemanfaatan teknologi digital dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Selain itu, penyelenggaraan jambore ini sejalan dengan arah kebijakan nasional dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional, yang menekankan pentingnya ekosistem UMKM yang kondusif, akses permodalan, serta integrasi dengan teknologi digital.
Lebih dari sekadar kegiatan seremonial, Jambore UMKM Wonogiri adalah langkah konkret menuju penguatan ekonomi lokal, ketahanan sosial, dan kemandirian masyarakat desa. Ini adalah contoh nyata bagaimana sinergi antara negara, masyarakat, dan dunia usaha dapat melahirkan ekosistem UMKM yang progresif dan adaptif terhadap tantangan zaman.
Pewarta : Nandang Bramantyo
