RI News Portal. Jakarta – Peran wartawan semakin vital di tengah dunia yang mengalami perubahan cepat, konflik kompleks, dan derasnya arus informasi digital yang sering kali menyesatkan. Kualitas jurnalisme menjadi faktor kunci untuk menjaga kewarasan publik serta mencegah ketegangan sosial yang dapat memicu perpecahan. Kebenaran, keakuratan, dan keberpihakan pada nilai-nilai kemanusiaan serta keadilan menjadi fondasi utama yang harus dijunjung tinggi oleh setiap wartawan.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa, dalam forum jurnalis internasional Belt and Road Journalists Forum (BRJF) 2025 yang digelar di Ganzhou, Jiangxi, Tiongkok. Forum tersebut dihadiri oleh wartawan dari lebih 100 negara dan diselenggarakan oleh All China Journalists Association (ACJA) dengan tema besar “Dialog Peradaban dan Modernisasi Global melalui Kekuatan Jurnalisme”.
“Seperti halnya world wide web (www), semua platform media sosial hanyalah sarana untuk menyebarkan informasi. Namun, prinsip etika jurnalistik tetap harus dijaga di manapun informasi dipublikasikan,” ujar Teguh Santosa dalam pidatonya, Sabtu (19/7).
Menurut Teguh, di era digital saat ini, teknik penyajian informasi yang menarik memang perlu dipelajari oleh wartawan. Namun, kualitas tidak boleh dikorbankan demi sekadar mengejar popularitas atau tren viral. “Di era disrupsi, wartawan harus memberi perhatian pada dampak informasi yang disebarkan. Jangan sampai informasi yang dibuat justru kontraproduktif, bahkan destruktif,” tegasnya.
Arus informasi yang semakin tidak terbendung menuntut media untuk tampil sebagai filter sekaligus penyeimbang. Teguh menegaskan, jurnalisme bermutu harus menjadi mainstream untuk menangkal berita palsu, hoaks, atau narasi provokatif yang bisa memecah belah masyarakat.
Belt and Road Journalists Forum yang pertama kali digelar pada 2017 di Beijing, memiliki misi strategis memperkuat kolaborasi antarjurnalis dari berbagai negara dalam menghadapi tantangan global. Teguh Santosa, yang saat itu hadir sebagai perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, turut menjadi salah satu perintis forum ini.
Baca juga : Saburai Grand Jam 2026: 327 Personel Gabungan Amankan Konser Rekor MURI di Bandar Lampung
“Tema forum tahun ini sangat relevan dengan tantangan jurnalisme berkualitas di era disrupsi informasi,” katanya. “Semoga kita, komunitas jurnalis dunia, terus menghasilkan karya pers yang membawa perdamaian.”
Dari perspektif akademis, pernyataan Teguh menegaskan bahwa jurnalisme tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai watchdog yang mengawal demokrasi dan perdamaian global. Nilai etika jurnalistik yang berbasis pada kejujuran, akurasi, dan verifikasi harus menjadi panduan di tengah gelombang disinformasi.
Para pakar komunikasi menilai, jurnalisme berkualitas memiliki peran sosial yang sangat signifikan dalam menciptakan ruang publik yang sehat (public sphere), di mana diskursus rasional dan inklusif dapat berkembang. Dengan mengedepankan kebenaran serta menjunjung tinggi kepentingan kemanusiaan, media dapat menjadi agen perdamaian dan penghubung antarperadaban.
Pewarta : Yogi Hilmawan
RI News Portal. Sabang – Mawardi (YD6ADM) Resmi Pimpin ORARI Lokal Sabang: Momentum Penguatan Komunikasi…
RI News portal. Bandar Lampung, 20 Juli 2026 – Sebanyak 327 personel gabungan dari kepolisian…
RI News Portal. Puncak Jaya, Papua Tengah – Personel Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz berhasil…
RI News Portal. Melawi, Kalimantan Barat – Warga di sepanjang Jalan Tanjung Bunga, Kecamatan Kayan…
RI News Portal. Pontianak, 19 Juli 2025 – Tim Sumber Daya Manusia (SDM) Program Keluarga…
RI News Portal. Bali, Sabtu (19/07/2025) – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menegaskan komitmennya memperkuat sinergi dan…