
RI News Portal. Puri, India 30 Juni 2025 — Tragedi menimpa perayaan keagamaan umat Hindu di kota pesisir Puri, negara bagian Odisha, India timur, Minggu (tanggal setempat). Tiga orang dilaporkan meninggal dunia dan sedikitnya 15 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit setelah terjadi desak-desakan mendadak di tengah kerumunan ribuan peziarah yang memadati kawasan sekitar Kuil Shree Gundicha.
Menurut pejabat pemerintah setempat, Siddharth Shankar Swain, kepanikan bermula ketika para peziarah berbondong-bondong ingin melihat dewa-dewa Hindu yang diarak dalam festival Rath Yatra. “Ada gelombang kerumunan mendadak, banyak orang pingsan, merasa sesak, atau mengalami kesulitan bernapas,” jelas Swain.
Sebanyak 15 korban segera dibawa ke rumah sakit pemerintah. Tiga di antaranya dinyatakan meninggal dunia, sementara 12 orang lainnya sudah dipulangkan usai mendapat perawatan. Pihak berwenang berencana melakukan autopsi guna memastikan penyebab pasti kematian para korban.

Festival Rath Yatra sendiri merupakan salah satu prosesi keagamaan terbesar di dunia, yang digelar setiap tahun di Puri. Dalam festival ini, dewa-dewa Hindu diarak keluar dari kuil dan ditempatkan di atas kereta hias yang ditarik ribuan peziarah. Tradisi ini telah berlangsung selama berabad-abad dan menjadi magnet bagi ratusan ribu umat Hindu dari seluruh India maupun mancanegara.
Tragedi ini menuai kritik tajam dari beberapa tokoh lokal. Mantan pejabat tertinggi Odisha, Naveen Patnaik, menilai pemerintah gagal menyiapkan pengamanan memadai. “Tidak ada aparat yang mengelola kerumunan, ini jelas kelalaian besar,” tulisnya di media sosial. Ia menyebut insiden ini sebagai bukti ketidakmampuan pemerintah dalam menjamin keamanan festival bagi para peziarah.
Baca juga : Serangan Israel Hantam Penjara Evin, Puluhan Tewas Termasuk Pegawai dan Narapidana
Sementara itu, Mohan Charan Majhi, pejabat tertinggi terpilih di Odisha saat ini, menyampaikan permintaan maaf atas insiden tersebut. Ia berjanji akan mengusut dugaan kelalaian keamanan. “Kelalaian ini tidak bisa dimaafkan. Kami akan mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang bertanggung jawab,” tegasnya.
Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden yang mencoreng salah satu perayaan paling sakral umat Hindu ini.
Pewarta : Setiawan S.TH
