
RI News Portal. Rafah, Jalur Gaza 04 Juni 2025 — Sedikitnya 27 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka setelah pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah kerumunan warga yang menuju lokasi distribusi bantuan di Kota Rafah, Gaza, Selasa (3/6) dini hari. Insiden ini merupakan penembakan ketiga dalam tiga hari terakhir di sekitar zona bantuan yang dikelola oleh yayasan kemanusiaan yang didukung Israel dan Amerika Serikat.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, para korban tewas termasuk tiga anak dan dua perempuan. Sebagian besar korban mengalami luka tembak dan telah dilarikan ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis serta rumah sakit lapangan milik Palang Merah di Rafah.
Saksi mata melaporkan penembakan terjadi sekitar pukul 04.00 waktu setempat di sekitar Bundaran Bendera, sekitar satu kilometer dari titik distribusi bantuan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF). Kawasan tersebut merupakan zona militer Israel yang tertutup bagi jurnalis dan warga sipil.

“Tembakan datang dari segala arah. Saya melihat lebih dari selusin orang tewas di jalan,” kata Rasha al-Nahal, salah satu saksi yang berhasil mencapai lokasi distribusi namun tidak menemukan bantuan yang tersisa.
Saksi lainnya, Neima al-Aaraj dari Khan Younis, menyebut penembakan dilakukan secara membabi buta. “Setelah para martir dan yang terluka, saya tidak akan kembali. Kami bisa mati kapan saja,” ujarnya.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka menembak ke arah “beberapa tersangka” yang mendekati pasukan setelah meninggalkan rute yang telah ditentukan, meski telah diberikan tembakan peringatan. “Kami menembak untuk mengusir ancaman,” kata juru bicara militer Israel, Effie Defrin. Ia menambahkan bahwa jumlah korban tewas yang dilaporkan Hamas disebut “dibesar-besarkan” dan bahwa insiden sedang diselidiki.
Yayasan Kemanusiaan Gaza membantah telah terjadi kekerasan di dalam atau sekitar lokasi distribusi. Namun, mereka mengakui bahwa kemungkinan warga sipil menjadi korban setelah keluar dari “koridor aman” dan memasuki zona militer tertutup. Pada hari yang sama, GHF mendistribusikan 21 truk bantuan di lokasi Rafah, sementara dua lokasi lainnya ditutup.
Baca juga : Rusia Gempur Sumy, Ukraina Balas dengan Serangan ke Jembatan Kerch
PBB mengecam sistem distribusi bantuan yang dipasang oleh Israel di zona militer sebagai tidak efektif dan berpotensi digunakan sebagai alat kontrol terhadap warga Gaza. “Warga Palestina dihadapkan pada pilihan tragis: mati kelaparan atau mempertaruhkan nyawa demi bantuan yang sangat terbatas,” kata Volker Türk, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.
Sejak blokade Israel diberlakukan Maret lalu, hampir dua juta penduduk Gaza bergantung sepenuhnya pada bantuan kemanusiaan. Sebelum gencatan senjata berakhir, sekitar 600 truk bantuan masuk setiap hari. Namun kini jumlah itu turun drastis.

Dalam perkembangan lain, militer Israel juga melaporkan tiga tentaranya tewas akibat ledakan di Gaza utara pada Senin (2/6), yang disebut sebagai serangan paling mematikan terhadap pasukan Israel sejak akhir gencatan senjata. Media lokal melaporkan insiden terjadi di daerah Jabaliya, tanpa rincian lebih lanjut.
Sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023, lebih dari 54.000 warga Palestina telah tewas, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Sementara itu, Israel mengklaim telah membunuh sekitar 20.000 militan, meski tanpa bukti yang dapat diverifikasi secara independen. Sebanyak 860 tentara Israel juga dilaporkan tewas, termasuk lebih dari 400 selama operasi militer di Gaza.
Catatan redaksi: Angka-angka korban tewas dan luka dalam laporan ini didasarkan pada data yang disampaikan otoritas Palestina dan lembaga internasional. Pemerintah Israel menyatakan bahwa angka tersebut tidak selalu dapat diverifikasi secara independen.
Pewarta : Setiawan S.TH

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
Tetap semangat rekan² media