
RI News Portal. Pontianak, 27 September 2025 – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, resmi dikukuhkan sebagai Ketua Komisariat Wilayah (Komwil) V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Regional Kalimantan untuk periode 2025–2028. Pengukuhan berlangsung dalam Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) V di Kota Palangka Raya, Sabtu (27/9/2025).
“Ini amanah baru buat Pontianak, sebuah kebanggaan bagi kita mendapat kepercayaan memimpin Komwil V,” ujar Edi usai pengukuhan. Ia akan memimpin koordinasi berbagai program dan kegiatan APEKSI di tingkat pemerintah kota se-Kalimantan selama tiga tahun ke depan.
Edi menyoroti tantangan serius yang dihadapi kota-kota di Kalimantan akibat pemangkasan Dana Transfer Daerah. Kota Pontianak, misalnya, mengalami pengurangan anggaran sebesar Rp223 miliar, dengan rincian penurunan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp125 miliar, pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH) termasuk PPN dan PBB, serta nihilnya Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik. Meski DAK non-fisik naik Rp8 miliar, jumlah tersebut tidak mampu menutupi kekurangan anggaran.

“Dengan kondisi ini, kami harus menyesuaikan program 2026 dan lebih kreatif mencari sumber pendapatan lain. Namun, ruang fiskal daerah makin terbatas karena kebijakan pusat, seperti penurunan pajak parkir dari 20 persen menjadi 10 persen dan penghapusan pajak rumah kos,” ungkapnya.
Edi menekankan bahwa kota-kota di Kalimantan, termasuk Pontianak, yang bergantung pada sektor jasa dan perdagangan, perlu memanfaatkan forum APEKSI sebagai wadah perjuangan. Tujuannya, memastikan pembangunan tetap berjalan meski tanpa sumber daya alam besar seperti hutan atau tambang.
Edi mengusung visi besar “Kalimantan Kota Masa Depan” sebagai arah bersama pemerintah kota di Kalimantan. Visi ini menekankan pembangunan kawasan perkotaan yang maju, berdaya saing, dan berkelanjutan di tengah transformasi pembangunan nasional.
“Visi ini adalah komitmen kita untuk menjadikan Kalimantan sebagai pusat pertumbuhan baru. Kota-kota di sini harus bersinergi, menghadirkan inovasi, dan menjawab tantangan zaman dari sisi ekonomi, lingkungan, dan kualitas hidup masyarakat,” jelasnya.
Baca juga : Indonesia dan Maladewa Sepakat Hidupkan Kembali Hubungan Bilateral
Untuk mewujudkan visi tersebut, Edi mendorong koordinasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD) antar daerah agar program strategis berjalan efektif. Salah satu rekomendasi utama adalah optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui penggalian potensi baru dan penguatan sistem pengawasan yang transparan serta akuntabel.
Edi juga menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur dasar, seperti jalan lingkungan, drainase, dan penerangan jalan umum, untuk menunjang aktivitas masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup. Selain itu, pengendalian inflasi melalui pengawasan harga kebutuhan pokok menjadi prioritas untuk menjaga daya beli masyarakat.
Evaluasi berkala terhadap program bantuan sosial juga dianggap krusial untuk memastikan penyaluran yang tepat sasaran dan berdampak nyata. Di sisi lain, penguatan sektor UMKM menjadi fokus utama Komwil V APEKSI. Edi menegaskan bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah, sehingga perlu didukung melalui akses permodalan, pelatihan, dan perluasan pasar digital.
“UMKM harus terus ditopang agar semakin tangguh dan berdaya saing,” katanya.
Edi berharap krisis ekonomi dapat berakhir pada 2026, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa melampaui 6 persen pada 2027. Ia juga menilai forum APEKSI sebagai platform strategis untuk bertukar pengalaman, mempererat silaturahmi, dan memberikan dampak ekonomi bagi daerah penyelenggara.
“Jika kota-kota di Kalimantan maju, Indonesia juga akan ikut maju,” tegasnya.
Dengan kepemimpinan Edi Rusdi Kamtono, Komwil V APEKSI Regional Kalimantan diharapkan mampu mendorong kolaborasi antar kota untuk menghadapi tantangan fiskal dan mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan.
Pewarta : Eka Yuda
