
RI News Portal. Jakarta, 1 September 2025 – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menegaskan dukungannya terhadap aspirasi masyarakat Jakarta, namun mengimbau agar penyampaian aspirasi dilakukan tanpa merusak fasilitas umum. Pernyataan ini disampaikan menyusul kerusuhan yang terjadi pada unjuk rasa di sejumlah wilayah Jakarta, yang menyebabkan kerusakan pada halte Transjakarta dan stasiun MRT.
“Kami mendukung semua aspirasi masyarakat Jakarta. Silakan sampaikan unek-unek, tetapi kami berharap fasilitas umum seperti halte jangan dirusak. Yang rugi adalah kita semua, terutama waktu, bukan hanya biaya,” ujar Rano di Jakarta, Senin (1/9).
Rano menyoroti kerusakan fasilitas umum, khususnya halte Transjakarta di sekitar lokasi unjuk rasa. Menurut catatan PT Transportasi Jakarta, sebanyak 16 halte mengalami kerusakan dan vandalisme selama demonstrasi pada Jumat (29/8). Halte yang terdampak meliputi Bendungan Hilir, Kwitang, Kampung Melayu, Kramat Sentiong, Bidara Cina, Cililitan, Semanggi, Petamburan, Widya Candra, Jatinegara, Kejaksaan Agung, Matraman Baru, Pemuda Pramuka, Masjid Agung, serta halte non-BRT Gelora Bung Karno 1 dan Polda Metro Jaya 1.

Selain itu, PT MRT Jakarta melaporkan kerusakan signifikan pada Stasiun Istora, termasuk kaca pintu masuk yang pecah, kamera pengawas yang rusak, serta aksi vandalisme dan penjarahan mesin penjual otomatis.
Untuk menangani dampak kerusuhan, Rano bersama jajarannya menggelar kegiatan gotong royong bertajuk “Gerak Cepat Jaga Jakarta” di Halte Transjakarta Senen Sentral, Jalan Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Senin (1/9). Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk petugas dari Dinas Lingkungan Hidup DKI, Dinas Sumber Daya Air DKI, pengemudi ojek daring, pelajar, dan warga setempat.
Baca juga : Aksi Unjuk Rasa Damai di Tapanuli Selatan: Menjaga Spirit Dalihan Natolu
“Gotong royong ini sudah dimulai sejak Sabtu (30/8). Ini adalah gerakan serentak untuk menjaga Jakarta, kampung kita. Jangan sampai kerja keras kita selama ini sia-sia,” kata Rano. Ia juga menekankan bahwa pembangunan fasilitas seperti Halte Transjakarta Senen memerlukan waktu yang tidak sebentar, sehingga peran serta masyarakat dalam menjaga infrastruktur sangat penting.
Rano berharap warga Jakarta dapat bersama-sama menjaga kota ini agar tetap kondusif dan fasilitas umum dapat digunakan untuk kepentingan bersama. “Mari kita gotong royong jaga Jakarta. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita semua sebagai warga,” tutupnya.
Pewarta : Yogi Hilmawan
