RI News Portal. Wonogiri, 16 Desember 2025 – Dalam konteks meningkatnya kekhawatiran nasional mengenai peredaran narkotika dan kasus kekerasan terhadap anak di wilayah pedesaan, Polsek Eromoko, di bawah naungan Polres Wonogiri, menggelar kegiatan penyuluhan terfokus di Aula Balai Desa Tegalharjo, Kecamatan Eromoko. Acara yang berlangsung pada Selasa pagi tersebut menjadi bagian dari strategi jangka panjang kepolisian untuk memperkuat pencegahan di tingkat grassroots, dengan menekankan kolaborasi lintas sektor masyarakat.
Kegiatan dimulai sekitar pukul 09.30 WIB dan dihadiri oleh Kapolsek Eromoko AKP Mulyadi, S.H., serta berbagai elemen masyarakat setempat, termasuk perwakilan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), Kepala Desa Tegalharjo Wiarto beserta perangkat desa, tokoh masyarakat, ketua RT/RW, kader Posyandu, anggota PKK, dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Rangkaian acara mencakup pembukaan formal, penyanyian lagu kebangsaan Indonesia Raya, sambutan dari kepala desa, penyampaian materi inti, hingga penutupan resmi.
Materi penyuluhan secara khusus membahas risiko penyalahgunaan narkoba yang dapat merusak kesehatan fisik, mental, dan sosial generasi muda, serta mekanisme deteksi dini terhadap potensi kekerasan, eksploitasi, atau pelanggaran hak anak. Penekanan diberikan pada peran sentral keluarga sebagai benteng pertama pencegahan, diikuti oleh lingkungan masyarakat yang lebih luas, seperti tetangga dan komunitas lokal.

Melalui pernyataan resmi dari Kasihumas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, S.H., M.H., yang mewakili Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo, S.H., S.I.K., M.P.M., kegiatan ini digambarkan sebagai elemen kunci dalam pendekatan preventif institusi kepolisian. “Pencegahan terhadap narkoba dan perlindungan anak memerlukan keterlibatan kolektif yang melampaui tugas aparat hukum semata. Partisipasi aktif dari keluarga, tokoh masyarakat, dan pemerintah desa menjadi fondasi utama untuk membangun kesadaran bersama,” ungkap AKP Anom Prabowo.
Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa keterlibatan perangkat desa, kader kesehatan, dan kelompok masyarakat sipil seperti PKK dan Pokdarwis merupakan faktor krusial dalam menciptakan ekosistem lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan anak-anak sebagai penerus bangsa. “Kami mengimbau masyarakat untuk proaktif melaporkan setiap indikasi penyalahgunaan zat adiktif atau pelanggaran hak anak. Kepolisian siap berkolaborasi penuh guna mewujudkan wilayah yang aman dan harmonis,” tambahnya.
Sepanjang pelaksanaan, kegiatan berjalan dalam suasana tertib dan kondusif, sekaligus mempertegas komitmen sinergis antara aparat kepolisian dan masyarakat dalam mempertahankan ketahanan sosial di Kabupaten Wonogiri. Inisiatif semacam ini tidak hanya memberikan edukasi langsung, tetapi juga berpotensi menjadi model replicable bagi desa-desa lain di Indonesia dalam menghadapi tantangan sosial kontemporer seperti narkotika dan perlindungan anak.
Pewarta: Nandang Bramantyo

