
“Pendekatan humanis dalam pengamanan, yang mengutamakan komunikasi dan pengertian terhadap masyarakat, lebih efektif dalam menjaga ketertiban tanpa menciptakan ketegangan yang tidak perlu. Ini adalah langkah penting dalam menciptakan ruang publik yang aman dan inklusif, terutama pada perayaan yang melibatkan banyak individu muda.”
RI News Portal. Wonogiri 06 Mei 2025 – Perayaan kelulusan siswa tingkat menengah atas kerap diwarnai euforia yang dapat berujung pada gangguan ketertiban umum. Artikel ini menganalisis strategi preventif yang dilakukan Polres Wonogiri dalam mengelola potensi konflik sosial selama momentum kelulusan pada 5 Mei 2025. Dengan pendekatan keamanan humanis dan penyebaran personel di titik strategis, Polres Wonogiri menunjukkan praktik keamanan publik yang responsif dan partisipatif.

Perayaan kelulusan SMA/sederajat merupakan momen penting dalam kehidupan remaja, namun tidak jarang euforia tersebut berubah menjadi aksi yang membahayakan keselamatan diri dan orang lain. Di berbagai daerah di Indonesia, aksi konvoi kendaraan bermotor dan perayaan ugal-ugalan menjadi tantangan tersendiri bagi ketertiban umum. Dalam konteks ini, peran institusi keamanan menjadi penting untuk memastikan perayaan berlangsung aman dan tertib.
Pada Senin, 5 Mei 2025, Kepolisian Resor (Polres) Wonogiri menerjunkan 206 personel gabungan untuk mengamankan kegiatan kelulusan di seluruh wilayah Kabupaten Wonogiri. Personel disebar di titik-titik strategis seperti lingkungan sekolah, jalan protokol, dan pusat keramaian pelajar. Langkah ini bersifat antisipatif, ditujukan untuk mencegah aktivitas yang berpotensi menimbulkan keresahan publik, seperti konvoi kendaraan bermotor tanpa pengawasan, vandalisme, atau pelanggaran lalu lintas.
Menurut pernyataan resmi dari Kapolres Wonogiri, AKBP Jarot Sungkowo, S.H., S.I.K., yang disampaikan melalui Kasi Humas AKP Anom Prabowo, S.H., M.H., strategi pengamanan ini bertujuan menjaga stabilitas sosial dan memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat. Pendekatan yang digunakan bersifat persuasif dan humanis, sesuai dengan paradigma Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
Tindakan cepat dan terukur dari aparat keamanan mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Sejumlah orang tua dan tokoh masyarakat menyampaikan ucapan terima kasih atas pengamanan yang dilakukan. Seorang warga Desa Bulusulur mengungkapkan, “Terima kasih kepada jajaran Polres Wonogiri, ini bukti nyata kepedulian terhadap keamanan warga.”
Respons positif ini mencerminkan pentingnya kolaborasi antara aparat keamanan, institusi pendidikan, orang tua, dan masyarakat sipil dalam menjaga ketertiban sosial. Pendekatan preventif yang diambil Polres Wonogiri juga menunjukkan pentingnya reformasi kultural dalam penegakan hukum yang lebih mengedepankan komunikasi sosial dan penyadaran publik.
Keberhasilan pengamanan perayaan kelulusan di Wonogiri tahun 2025 menjadi contoh baik pelaksanaan kebijakan keamanan publik berbasis komunitas. Pendekatan humanis, distribusi personel secara strategis, dan keterlibatan masyarakat membuktikan bahwa pengelolaan momen sosial yang berpotensi konflik dapat dilakukan tanpa pendekatan koersif. Ke depan, penguatan sinergi antara sekolah, keluarga, dan aparat keamanan perlu terus didorong sebagai upaya berkelanjutan dalam menjaga ruang publik yang aman dan inklusif.
Pewarta : Nandang Bramantyo

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal