
“Upacara adat Seren Taun di Kabupaten Kuningan, selain sebagai bentuk rasa syukur terhadap hasil bumi, juga mencerminkan prinsip-prinsip keseimbangan ekologis dan keberlanjutan yang terintegrasi dalam tradisi masyarakat Sunda. Ritual ini mengandung nilai-nilai budaya yang menekankan hubungan harmonis antara manusia dan alam”
RI News Portal. Kuningan, 03-Mei-2025— Masyarakat adat Sunda di Kabupaten Kuningan kembali menggelar upacara adat Seren Taun, sebuah tradisi tahunan sebagai bentuk syukur atas panen dan permohonan keselamatan untuk musim tanam berikutnya. Kegiatan yang digelar di Kampung Adat Cipari, Desa Cigugur, ini menarik perhatian ribuan pengunjung, termasuk wisatawan mancanegara dan pegiat budaya.
Seren Taun diawali dengan arak-arakan hasil bumi, diiringi tabuhan angklung, degung, dan tarian tradisional. Masyarakat adat membawa padi dalam leuit (lumbung padi tradisional) menuju Balai Paseban, tempat disimpannya benih padi untuk musim tanam mendatang. Tokoh adat lalu memimpin doa dan ritual simbolis, sebagai wujud penghormatan kepada leluhur dan alam.

Ketua Adat Cigugur, R. Djati Kusuma, menjelaskan bahwa Seren Taun bukan sekadar seremoni, tetapi juga bentuk perlawanan kultural terhadap gaya hidup konsumtif dan eksploitasi alam. “Kami ingin mengingatkan bahwa keharmonisan dengan alam adalah kunci keberlanjutan. Nilai-nilai ini penting diajarkan kembali kepada generasi muda,” ujarnya.
Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan mendukung pelestarian upacara ini sebagai bagian dari strategi pengembangan pariwisata berbasis budaya. Dinas Pariwisata setempat juga menggandeng komunitas kreatif dan akademisi untuk mendokumentasikan serta mengkaji aspek filosofis dari Seren Taun.
Baca juga : Rekonsiliasi, Keamanan, dan Dinamika Monarki, Refleksi atas Pernyataan Pangeran Harry
Pengamat budaya dari Universitas Padjadjaran, Dr. Euis Kartika, menilai bahwa keberlangsungan tradisi seperti Seren Taun menunjukkan kekuatan budaya lokal dalam merespon tantangan globalisasi. “Ini bukan nostalgia, tetapi bukti bahwa budaya bisa hidup berdampingan dengan modernitas bila ada komitmen kolektif,” katanya.
Seren Taun di Cigugur menjadi salah satu agenda budaya tahunan yang terus menarik perhatian publik dan menjadi ikon identitas kultural masyarakat Sunda, sekaligus menjadi contoh praktik pelestarian budaya berbasis komunitas.
Pewarta : Vie

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal