
RI News Portal. Lampung Timur – Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Kepolisian Resor (Polres) Lampung Timur menggelar kegiatan Open Turnamen Voli “Kapolres Cup” yang dibuka secara resmi oleh Kapolres Lampung Timur, AKBP Heti Patmawati, pada Selasa (24/6/2025) di Dusun 4, Desa Mulyosari, Kecamatan Pasir Sakti. Kegiatan ini tidak hanya berorientasi pada olahraga, tetapi juga menyimpan dimensi sosial, kultural, dan strategis dalam konteks hubungan antara kepolisian dan masyarakat, terutama menjelang Pilkada 2025.
Turnamen yang diikuti oleh puluhan tim dari berbagai desa dan kecamatan di wilayah Lampung Timur ini menjadi arena kultural dalam membangun diplomasi sosial Polri kepada masyarakat. Kehadiran Forkopimcam, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta ratusan warga mencerminkan keberhasilan Polres Lampung Timur dalam memanfaatkan olahraga sebagai instrumen komunikasi sosial yang efektif. Secara teoritis, kegiatan ini mencerminkan pendekatan community policing berbasis kearifan lokal, yakni dengan merawat kohesi sosial melalui kegiatan publik yang bersifat rekreatif.
AKBP Heti Patmawati dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menumbuhkan sportivitas, mempererat silaturahmi, dan menciptakan suasana yang kondusif menjelang pesta demokrasi lokal. Hal ini menunjukkan bahwa Polri mengadopsi strategi preventive engagement dalam menjaga stabilitas sosial, yang tidak hanya bergantung pada aparat keamanan bersenjata, tetapi juga partisipasi warga dalam suasana yang harmonis.

Kegiatan olahraga massal menjelang momentum politik seperti Pilkada bukanlah tanpa makna politis. Dalam konteks ini, Kapolres Cup menjadi simbol integrasi antara negara (melalui aparat kepolisian) dan warga dalam ruang partisipasi bersama. Menurut analisis sosiopolitik, kegiatan seperti ini berpotensi menurunkan ketegangan sosial, membangun kesadaran kolektif akan pentingnya kedamaian, serta memperkuat legitimasi kepolisian sebagai institusi yang tidak semata-mata bersifat koersif, tetapi juga partisipatif.
Lebih jauh, lokasi pelaksanaan di Desa Mulyosari, yang merepresentasikan wilayah semi-periferal dengan dinamika sosial yang cukup kompleks, menjadi contoh penerapan pendekatan grassroots engagement dari kepolisian. Kegiatan ini dapat dimaknai sebagai bentuk konkret dari strategi manajemen konflik berbasis komunitas, terutama untuk meminimalkan potensi disintegrasi menjelang Pilkada Serentak 2025 di Lampung Timur.
Baca juga : Tekab 308 Presisi Polres Lampung Timur Tangkap Pelaku Pembegalan
Turnamen ini dijadwalkan berlangsung hingga 1 Juli 2025, yang menjadi puncak peringatan Hari Bhayangkara. Antusiasme warga, yang terlihat dari meriahnya pertandingan pembuka dan semangat sportivitas antar peserta, menunjukkan bahwa olahraga masih menjadi “modal sosial” yang efektif untuk merawat solidaritas dan interaksi sosial lintas golongan.
Ke depan, kegiatan seperti ini perlu dikembangkan lebih sistematis dalam kerangka program pembinaan masyarakat oleh Polri. Tidak hanya sebagai agenda seremonial tahunan, tetapi juga sebagai instrumen rekayasa sosial (social engineering) yang berkelanjutan, guna menciptakan ekosistem keamanan berbasis partisipasi warga.
Turnamen Voli Kapolres Cup 2025 di Lampung Timur bukan sekadar perayaan Hari Bhayangkara, tetapi mencerminkan pergeseran paradigma kepolisian menuju pendekatan yang lebih humanistik, partisipatif, dan kultural. Dalam konteks demokratisasi lokal dan peningkatan kepercayaan publik terhadap aparat negara, kegiatan seperti ini menjadi bagian penting dari upaya membangun keamanan yang inklusif dan berkelanjutan.
Pewarta : Lii
