
RI News Portal. Wonogiri, 18 Agustus 2025 – Turnamen sepak bola antar desa di Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, mencapai puncaknya pada Senin (18/8/2025) dengan pertandingan final yang mempertemukan kesebelasan Desa Gunungsari melawan kesebelasan Desa Jatisari. Sebelum laga final digelar, suasana di lapangan Ulah Kridho 91, Desa Semen, Kecamatan Jatisrono, dimeriahkan oleh pertandingan eksibisi antara tim Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kecamatan Jatisrono dan PPDI Kecamatan Jatiroto.
Camat Jatisrono, Danang Sugiyatmoko, S.ST., MM., dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga sportivitas selama pertandingan. “Turnamen ini diselenggarakan untuk memeriahkan peringatan HUT RI ke-80, sekaligus sebagai ajang mencari bibit atlet sepak bola yang tangguh dan mempererat silaturahmi antara warga, pemuda, dan pemerintah desa,” ujar Danang. Ia juga mengingatkan kedua tim unggulan, Gunungsari dan Jatisari, untuk menjunjung tinggi semangat kebersamaan.

Laga final antara Gunungsari dan Jatisari berlangsung dengan tensi tinggi. Kedua tim menampilkan permainan yang ketat, namun hingga peluit akhir berbunyi, tidak ada gol yang tercipta. Sorak sorai penonton menggema di lapangan Ulah Kridho 91, menciptakan atmosfer mendebarkan bak gemuruh suporter. Karena skor tetap imbang, pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti. Dengan strategi yang lebih baik, kesebelasan Desa Gunungsari akhirnya keluar sebagai pemenang, berhak membawa pulang Piala Kemerdekaan 2025 sebagai simbol kejuaraan turnamen antar desa di Kecamatan Jatisrono.
Turnamen ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Desa Semen. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sekitar lokasi acara mengalami peningkatan omzet selama puluhan hari penyelenggaraan. Darmini, salah satu pedagang lokal, mengungkapkan kegembiraannya kepada RI News pada Senin (18/8/2025). “Saya senang sekali, Pak. Selama turnamen ini, saya bisa berjualan dan mendapat omzet tidak kurang dari Rp500.000 setiap hari,” tuturnya di sela-sela aktivitas berdagang.
Baca juga : Movie Review: “East of Wall”, Potret Puitis Para Cowgirl Badlands
Selain pedagang, Karang Taruna Desa Semen juga meraup keuntungan dari penyewaan lapak dan jasa parkir. Seorang petugas parkir yang memilih anonim mengatakan, “Setiap hari, kami bisa mendapat penghasilan sekitar Rp2.000.000 dengan tarif Rp2.000 per sepeda motor. Namun, pada hari final, kami menaikkan tarif menjadi Rp5.000 per sepeda motor sesuai kesepakatan Karang Taruna.”
Turnamen sepak bola ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi olahraga, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan ekonomi di Kecamatan Jatisrono. Dengan semangat sportivitas dan kebersamaan, acara ini berhasil menjadi momentum untuk memajukan potensi lokal, baik dalam bidang olahraga maupun ekonomi masyarakat. Keberhasilan Desa Gunungsari sebagai juara menjadi inspirasi, sementara kebermanfaatan ekonomi bagi warga Desa Semen menegaskan pentingnya kegiatan komunitas dalam mendukung pembangunan lokal.
Pewarta : Nandar Suyadi
