
RI News Portal. Jakarta, 24 Juni 2025 – Dalam momentum yang menandai transformasi institusional signifikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara resmi mengumumkan perubahan identitas korporasi Bank DKI menjadi Bank Jakarta. Rebranding ini diresmikan oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung, pada Minggu (22/6) di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta Selatan, dalam acara bertajuk Hello Jakarta Fest.
Perubahan nama, logo, semboyan, dan warna korporasi Bank DKI bukan sekadar peristiwa kosmetik, melainkan bagian dari agenda reformasi strategis yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan kredibilitas bank daerah tersebut dalam lanskap industri keuangan nasional yang semakin kompleks. Dalam pidatonya, Gubernur Pramono Anung—akrab disapa Mas Pram—menggambarkan langkah ini sebagai simbolisasi semangat baru dan kesiapan institusi untuk “naik kelas”.
“Logonya adalah simbol dari Monas yang dibuat kekinian dan memberikan harapan baru,” ujar Pramono.
Logo baru berbentuk Monumen Nasional (Monas) dengan pendekatan desain modern menggantikan logo lama yang telah digunakan selama puluhan tahun. Warna oranye dipilih sebagai identitas utama, yang oleh Pramono dimaknai sebagai bentuk dukungan simbolik terhadap klub sepak bola ibu kota, Persija Jakarta.

Namun demikian, aspek strategis yang tak kalah penting dari transformasi ini adalah rencana pemindahan kantor pusat Bank Jakarta ke lokasi yang lebih representatif dan strategis. Pemindahan ini diyakini merupakan bagian dari respons terhadap rekomendasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), khususnya terkait kebutuhan penyediaan fasilitas fisik yang sesuai dengan ambisi go public atau Initial Public Offering (IPO).
“Saya sudah memberikan tugas dan sekaligus menjawab apa yang menjadi harapan OJK agar Bank Jakarta bisa naik kelas. Kantor barunya nanti harus representatif, strategis, dan berada di jalan utama Jakarta,” tegas Gubernur Pramono.
Rencana relokasi kantor pusat tidak hanya memiliki nilai simbolik, tetapi juga mempertegas niat pemerintah daerah untuk memperkuat posisi Bank Jakarta sebagai entitas keuangan yang mampu bersaing dengan bank nasional maupun perusahaan fintech.
Direktur Utama Bank Jakarta, Agus Haryoto Widodo, menegaskan bahwa rebranding ini bukanlah sekadar perubahan nama atau logo, melainkan bagian dari transformasi menyeluruh yang mencakup sistem tata kelola, digitalisasi, serta budaya kerja dan pelayanan.
“Zaman telah berubah, ekspektasi masyarakat semakin tinggi, teknologi berkembang pesat, dan kompetisi kini datang dari mana saja, termasuk perusahaan teknologi finansial,” ujar Agus.
Bank DKI yang berdiri sejak 1961 telah memainkan peran historis dalam pembangunan ekonomi Jakarta. Namun dalam ekosistem perbankan yang bergerak cepat, Agus menekankan bahwa kelangsungan dan keberlanjutan bisnis memerlukan adaptasi menyeluruh. Oleh karena itu, transformasi dimulai dari fondasi identitas: nama, simbol, dan semangat baru.
Menurut analisis ekonomi kelembagaan, langkah ini mencerminkan proses institutional rebranding yang kerap diadopsi oleh lembaga keuangan dalam menghadapi tekanan pasar dan disrupsi teknologi. Dalam konteks tata kelola keuangan daerah, perubahan ini juga menunjukkan dorongan agar BUMD tidak hanya menjadi alat pembangunan fiskal, tetapi juga menjadi entitas profesional, efisien, dan akuntabel secara korporasi.
Transformasi ini tidak terlepas dari upaya Pemerintah Provinsi Jakarta memperkuat posisi Jakarta sebagai simpul utama jasa keuangan nasional dan regional. Dengan menjadi Bank Jakarta, diharapkan bank ini dapat mengemban mandat lebih luas, tidak semata-mata sebagai bank pembangunan daerah, tetapi juga sebagai katalis ekonomi digital, mitra UMKM, serta aktor pembiayaan publik dan sosial yang adaptif.
Rebranding ini juga memiliki potensi memperluas pangsa pasar dan segmentasi nasabah, seiring dengan penguatan infrastruktur digital dan perluasan layanan. Dalam kerangka tata kelola, proses ini juga menjadi uji coba untuk melihat bagaimana entitas BUMD dapat mengimplementasikan prinsip-prinsip good corporate governance dalam konteks transformasi bisnis.
Perubahan nama menjadi Bank Jakarta adalah langkah simbolik yang membuka babak baru dalam sejarah bank tersebut. Namun seperti yang ditekankan oleh para pemangku kepentingan, keberhasilan rebranding ini hanya akan bermakna jika diiringi oleh pembaruan sistemik—baik dalam layanan, teknologi, manajemen risiko, maupun budaya kerja.
Seiring transisi bertahap ke identitas baru, Bank Jakarta dituntut tidak hanya menjadi ikon baru ibu kota, tetapi juga pelopor inovasi keuangan daerah yang berintegritas, profesional, dan inklusif.
Pewarta : Yudha Purnama

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita