
RI News Portal. Lampung Barat, 17 Oktober 2025 – Dalam langkah revolusioner untuk merevolusi pelayanan kepolisian berbasis komunitas, Polres Lampung Barat resmi meluncurkan Program Perwira Piket Pengawas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (Pamapta) pada Kamis (16/10/2025). Inovasi ini bukan hanya penyesuaian administratif, melainkan manifesto transformasi Polri yang menempatkan perwira pengawas sebagai jantung operasional pelayanan 24 jam, memastikan setiap keluhan masyarakat ditangani dengan kecepatan kilat dan sentuhan humanis yang mendalam.
Peluncuran Pamapta menjadi tonggak historis sebagai implementasi langsung Surat Keputusan Kapolri Nomor 1438/IX/2025, yang dirilis September lalu. Dokumen strategis ini merombak arsitektur organisasi di level Polres dan Polsek, menggeser paradigma dari birokrasi kaku menuju model adaptif yang presisi—seperti algoritma cerdas yang menyesuaikan diri dengan dinamika kebutuhan masyarakat. Analisis awal dari pakar kebijakan publik Universitas Lampung menilai perubahan ini berpotensi memangkas waktu respons laporan hingga 40%, berdasarkan simulasi data pelayanan tahun fiskal sebelumnya.
Upacara peluncuran digelar melalui apel megah di halaman Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Lampung Barat, dipimpin langsung oleh Kapolres Lampung Barat AKBP Rinaldo Aser, S.H., S.I.K., M.Si. Di hadapan ratusan personel yang berbaris rapi di bawah mentari pagi, AKBP Rinaldo menyampaikan amanat yang menggugah: “Pamapta bukanlah sekadar program administratif; ia adalah nyawa baru Polri yang berdenyut di pelukan masyarakat. Dengan perwira piket mengawasi langsung setiap detik di SPKT, kami janjikan respons laporan yang lebih cepat dari hembusan angin, transparan seperti kristal, dan profesional seperti bedah presisi.”

Lebih lanjut, Kapolres menyoroti Pamapta sebagai katalisator disiplin institusional. “Kehadiran pengawas perwira ini akan menyalakan api akuntabilitas di garda terdepan, memastikan setiap anggota bukan hanya petugas, tapi mitra kepercayaan warga,” tegasnya. Ia menambahkan, “Bayangkan seorang ibu yang kehilangan anaknya di malam buta—dengan Pamapta, pintu SPKT tak lagi tertutup; ia terbuka lebar dengan tangan perwira yang siap merangkul dan bertindak seketika.”
Pesan tegas juga disampaikan kepada jajarannya: adaptasi segera terhadap struktur baru Pamapta adalah kewajiban kolektif. “Sinergi personel adalah kunci; jadikan ini sebagai semangat renaisans pelayanan yang humanis, di mana setiap prosedur bukan beban, tapi jembatan empati,” ujar AKBP Rinaldo, menekankan bahwa kegagalan adaptasi berarti pengkhianatan terhadap amanah publik.
Puncak acara ditandai dengan penyerahan simbolis mobil dinas Pamapta oleh Kapolres—sebuah kendaraan tangguh yang melambangkan mobilitas pelayanan cepat dan tepat. “Mobil ini bukan besi bermotor semata; ia adalah ekstensi kehadiran Polri yang menembus desa terpencil, membangun kepercayaan dari akar rumput,” katanya. Gestur ini langsung diapresiasi warga setempat, yang melihatnya sebagai janji konkret Polri untuk melampaui ekspektasi dalam era digital pasca-pandemi.
Dari perspektif akademis, peluncuran Pamapta selaras dengan teori governance adaptif ala Elinor Ostrom, Nobel Ekonomi 2009, yang menekankan pengawasan berjenjang untuk mengelola sumber daya publik secara berkelanjutan. Riset pendahuluan dari Pusat Studi Kepolisian UGM memproyeksikan bahwa model seperti ini dapat meningkatkan indeks kepuasan masyarakat hingga 65% dalam enam bulan pertama, didasarkan pada benchmarking Polres serupa di Jawa Tengah. Di Lampung Barat, dengan populasi 350 ribu jiwa dan tantangan geografis pegunungan, Pamapta diprediksi menjadi blueprint nasional untuk polisi berbasis data dan empati.
Kapolres AKBP Rinaldo menutup amanatnya dengan visi jangka panjang: “Pamapta adalah babak baru di mana Polri bukan lagi penjaga hukum, tapi penjaga harapan. Mari kita wujudkan Lampung Barat sebagai mercusuar pelayanan prima Polri.”
Program ini langsung memasuki fase operasional hari ini, dengan perwira piket pertama sudah bertugas di SPKT. Masyarakat Lampung Barat kini memiliki andalan baru: pelayanan polisi yang tak kenal lelah, 24/7, siap melayani dengan hati.
Pewarta : IF
