RI News Portal. Sukoharjo, 25 Oktober 2025 – Warga Perumahan Taman Anggrek, Dukuh Cacah, Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dikejutkan dengan penemuan seorang pria yang meninggal dunia di dalam rumahnya pada Sabtu siang. Korban, yang diidentifikasi sebagai Yofi Lefiandri, berusia 50 tahun dan berasal dari Bandung, ditemukan dalam kondisi sudah membusuk setelah diduga meninggal lebih dari enam hari.
Kejadian ini pertama kali terdeteksi sekitar pukul 13.00 WIB oleh seorang tetangga yang mencium bau busuk menyengat dari rumah korban. Menurut Kapolsek Margorejo, AKP Dwi Kristiawan, SH, tetangga tersebut menjadi curiga karena korban tidak terlihat keluar rumah selama lima hari. “Saksi segera melapor ke perangkat desa, yang kemudian menghubungi kami,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Merespons laporan tersebut, tim gabungan yang terdiri dari Polsek Margorejo, tim Inafis Polresta Pati, petugas Puskesmas Margorejo, dan BPBD Kabupaten Pati segera mendatangi lokasi. Sesampainya di tempat kejadian, petugas mendapati pintu rumah terkunci dari dalam. “Setelah pintu dibuka, kami menemukan korban dalam posisi duduk di lantai kamar, sudah dalam keadaan meninggal dunia,” jelas AKP Dwi.

Pemeriksaan awal oleh dr. Bambang Priambodo dari Puskesmas Margorejo tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Berdasarkan kondisi jasad, korban diperkirakan meninggal akibat serangan jantung (cardiac arrest). “Tidak ada indikasi tindak kekerasan. Korban diduga meninggal karena masalah kesehatan,” ungkap Kapolsek.
Yofi Lefiandri dikenal sebagai pribadi tertutup yang jarang berinteraksi dengan warga sekitar. Menurut keterangan tetangga, korban yang tinggal seorang diri kerap mengandalkan layanan daring seperti Grab untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari makanan hingga barang lainnya. “Sifatnya yang tertutup membuat warga tidak segera menyadari kejadian ini,” tambah AKP Dwi.
Proses penanganan kejadian telah dilakukan sesuai prosedur kepolisian. “Kami telah memeriksa tempat kejadian, mencatat keterangan saksi, dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan. Semua langkah dilakukan secara profesional,” tegasnya. Jenazah korban telah dievakuasi untuk pemeriksaan lebih lanjut dan diserahkan kepada pihak keluarga. Polisi memastikan bahwa kematian ini murni akibat penyakit tanpa unsur pidana.
Baca juga : Penegakan Hukum Tegas Atasi Perambahan Hutan di Lunang dan Silaut, Sumatra Barat
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kepedulian sosial di lingkungan sekitar. AKP Dwi mengimbau warga untuk lebih memperhatikan tetangga, terutama mereka yang tinggal sendirian. “Kita perlu menjaga komunikasi dan kepedulian agar peristiwa seperti ini dapat dicegah di masa depan,” pesannya.
Kisah Yofi Lefiandri meninggalkan pelajaran berharga tentang pentingnya keterhubungan sosial di tengah kehidupan modern yang serba cepat. Warga Taman Anggrek kini dihadapkan pada refleksi untuk membangun komunitas yang lebih erat dan saling peduli.
Pewarta: Nandang Bramantyo

