RI News Portal. Wonogiri, 17 Desember 2025 – Di tengah suasana khidmat Lapangan Desa Pulutan Kulon, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, Bupati Setyo Sukarno memimpin upacara serah terima Peleton Beranting (Tonting) Yudha Wastu Pramuka Jaya dari Etape-1 ke Etape-2 pada Selasa, 16 Desember 2025. Kegiatan ini merupakan bagian integral dari rangkaian peringatan Hari Juang Infanteri ke-77, yang mengenang pertempuran sengit melawan Agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1948.
Tradisi Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya Tahun 2025 ini dimulai dari Lapangan Giri Krida Bhakti di Wonogiri dan berakhir di Lapangan Dr. Koesen, Rindam IV/Diponegoro, Magelang, dengan total jarak tempuh sekitar 210,9 kilometer. Rute panjang yang dibagi dalam beberapa etape ini tidak hanya menguji ketangguhan fisik prajurit, tetapi juga menjadi simbol perjalanan historis Korps Infanteri sebagai tulang punggung pertahanan darat Republik Indonesia sejak era perang kemerdekaan.
Dalam amanatnya, Bupati Setyo Sukarno menekankan bahwa serah terima simbol Peleton Beranting bukan sekadar ritual seremonial, melainkan wujud penghormatan mendalam terhadap para pendahulu Korps Infanteri TNI Angkatan Darat. “Tradisi ini mengingatkan kita bahwa setiap langkah perjuangan hari ini dibangun di atas pengorbanan besar para pahlawan bangsa,” ujarnya. Ia menyoroti nilai-nilai inti yang diwariskan—yudha (keberanian), wastu (keandalan), dan pramuka (keteladanan)—sebagai pedoman bagi prajurit infanteri untuk tetap berada di garis terdepan, menghadapi segala ancaman demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Lebih lanjut, bupati mengajak seluruh peserta dan keluarga besar TNI AD untuk menjadikan momentum ini sebagai pemantik semangat. Korps Infanteri, sebagai penjaga terdepan dan benteng pertahanan terakhir bangsa, memiliki tujuan mulia melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. “Ketika masyarakat tidur nyenyak, prajurit infanteri tetap waspada; ketika ancaman datang, merekalah yang pertama maju,” tegasnya. Ia juga menyampaikan rasa hormat mendalam kepada para pahlawan yang gugur, dengan doa agar arwah mereka diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, serta menyerukan agar semangat pantang menyerah dan rela berkorban terus menjadi suluh penerang bagi generasi penerus.
Baca juga : Sinergi Aparat Keamanan dan Pemerintah Daerah dalam Mengamankan Perayaan Natal dan Tahun Baru di Bitung
Kegiatan ini tidak hanya memperkuat jiwa korsa di kalangan prajurit, tetapi juga mempertegas peran Korps Infanteri sebagai elemen vital dalam sistem pertahanan nasional. Etape terakhir yang melibatkan pejabat VIP menunjukkan komitmen bersama antara aparatur pemerintah daerah dan institusi militer dalam melestarikan nilai-nilai kejuangan. Tradisi semacam ini, yang rutin dilaksanakan setiap tahun, menjadi pengingat bahwa perjuangan kemerdekaan belum berakhir, melainkan bertransformasi menjadi pengabdian nyata di era kontemporer untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat dan sejahtera.
Pewarta : Nandar Suyadi

