
RI News Portal. Wonogiri, Tanah ambles mengakibatkan rumah dan jalan di Desa Brenggolo, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, hancur. Foto diambil selas (7/1/2025)
Jalan dan sejumah rumah di Dusun Gemawang, Desa Brenggolo, Kecamatan Jatiroto, Wonogiri, ambles dengan kedalaman 3 meter mengakibatkan dua rumah dan satu masjid ruak berat. Tidak ada korban jiwa, tetapi warga desa sempat terisolasi akibat kejadian tersebut.
Jalan desa sepanjang 50 meter juga ambles sehingga tidak bisa dilalui kendaraan. Warga Dusun Gemawang sempat terisolasi. Mereka hanya bisa keluar dusun dengan berjalan kaki.

Dua rumah yang terdampak tanah ambles itu dihuni dua keluarga atau delapan orang. Tanah di bawah rumah mereka retak. Sebagian sisi rumah mereka juga hancur. Mereka sudah mengungsi ke rumah saudara yang lebih aman.
Rumah itu sudah tidak memungkinkan untuk dihuni. Mereka harus direlokasi ke tempat yang lebih aman. Begitu juga masjid yang terdampak tidak lagi dapat digunakan akibat tanah ambles di Dusun Gemawang, Brenggolo, Jatiroto, Wonogiri.
Kepala desa Desa Brenggolo mengatakan , Dusun Gemawang itu mulai ambles pada 23 Desember 2024 lalu. Tanah tersebut mulai bergerak saat dipicu hujan lebat dengan durasi lebih dari enam jam. Sejak saat itu, tanah yang di atasnya terdapat bangunan rumah dan jalan desa itu terus ambles hingga kini. Kerugian materiel akibat kejadian itu di tafsir sekitar Rp250 juta.
Baca juga : Mendadak Viral di Media Sosial , Tekstur Jalan Licin Jatisrono, Wonogiri Menjadi Cerita Horor
Jalan ambles sudah lebih dari 3 meter. Warga di dusun itu sempat terisolasi. Tetapi sekarang jalan itu mulai bisa dilalui sepeda motor karena warga dan sukarelawan sudah membuat jalan darurat,” jelas Suyoto saat dihubungi rinews .
Lokasi tanah yang amblas itu sebelumnya memang kerap menjadi tempat air berkumpul saat hujan. Lokasinya berada di lereng curam, sehingga sangat rawan terjadi pergerakan tanah. Area tersebut tidak mungkin digunakan untuk permukiman lagi.
Menurutnya, warga yang terdampak bencana tanah ambles di Brenggolo sudah mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial Wonogiri berupa sembako. Selain itu, BPBD telah menghubungkan para korban dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperumkimtan) Wonogiri untuk mendapatkan program bantuan pembangunan rumah.
Kepala Desa Brenggolo, Maryoto, menerangkan tanah yang ambles itu sudah mencapai kedalaman 3 meter. Hampir setiap hari tanah itu bergerak semakin dalam. Jalan yang terdampak tanah ambles itu menjadi akses utama warga dusun untuk keluar desa. Sementara ini warga hanya berani melewati jalan itu dengan jalan kaki dan sepeda motor.
“Kejadian awalnya sejak Desember [2024], sampai sekarang masih bergerak terus. Ini sudah sampai tiga meter [kedalaman],” kata dia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Wonogiri, sebanyak 64,97% atau 191 desa/kelurahan di Kabupaten Wonogiri terletak di wilayah lereng yang miring. Hanya 103 desa/kelurahan yang terletak di wilayah dataran landai. Dengan kondisi itu, Kabupaten Wonogiri sangat rawan terjadi bencana tanah longsor .
Pewarta : (Nandar.s)

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal