
RI News portal. Surabaya 17 Juli 2025 – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mengakselerasi iklim investasi melalui berbagai inovasi layanan yang dikembangkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Langkah ini sejalan dengan target ambisius realisasi investasi tahun 2025 yang dipatok sebesar Rp42,69 triliun.
Target tersebut dinilai realistis mengingat posisi strategis Surabaya sebagai kota metropolitan dan simpul ekonomi nasional, sekaligus penopang investasi di Jawa Timur. Pemkot memprioritaskan sektor ekonomi hijau, pariwisata, industri kreatif, dan logistik sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Selain peningkatan nilai investasi, Pemkot juga menekankan dampak penciptaan lapangan kerja baru sebagai indikator keberhasilan.
“Pemkot berharap dukungan DPRD Surabaya untuk penyederhanaan regulasi, penyusunan Perwali Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM), serta penguatan SDM dan teknologi layanan investasi,” ungkap Pelaksana tugas (Plt) Kepala DPMPTSP Surabaya, Lasidi.

Berdasarkan data DPMPTSP, realisasi investasi Surabaya pada triwulan I 2025 mencapai Rp7,71 triliun, naik 16,8 persen dibandingkan Rp6,53 triliun pada triwulan IV 2024. Pertumbuhan ini sejalan dengan bertambahnya jumlah pelaku usaha baru yang kini mencapai 119.603 entitas. Lima sektor dominan mencakup perdagangan dan reparasi kendaraan, industri pengolahan, akomodasi dan kuliner, jasa penyewaan dan penunjang usaha, serta konstruksi.
Lima kecamatan yang menjadi pusat pertumbuhan usaha baru adalah Tambaksari (Surabaya Timur), Sawahan (Surabaya Barat), Wonokromo (Surabaya Selatan), Kenjeran (Surabaya Utara), dan Gubeng (Surabaya Pusat). Pola ini menunjukkan distribusi aktivitas ekonomi yang relatif merata sesuai dengan arah pengembangan kota berbasis kawasan.
Dalam mendukung percepatan investasi, Pemkot meluncurkan sejumlah inovasi layanan, antara lain:
- Klinik Investasi: Fasilitasi pendampingan dan informasi sektor potensial serta pengurusan perizinan.
- Lapis Lupis: Layanan fasilitasi bimbingan teknis hingga pelaporan kegiatan penanaman modal (LKPM).
- Pesona Buaya: Jemput bola perizinan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga tuntas.
Selain itu, digitalisasi layanan menjadi prioritas melalui program Wani Ngurus Izin (konten edukatif di media sosial), Takon Sobat (layanan konsultasi izin via WhatsApp), serta Si Pintar (chatbot interaktif untuk informasi investasi).
Upaya inovasi Pemkot Surabaya tidak hanya meningkatkan kepercayaan investor, tetapi juga memperoleh pengakuan nasional. Surabaya meraih Peringkat I Layanan Investasi Terbaik dari Kementerian Investasi/BKPM tahun 2024 dan Mal Pelayanan Publik Terbaik se-Indonesia pada 2023.
Ke depan, strategi penguatan regulasi, digitalisasi perizinan, serta perluasan fasilitas pendukung diharapkan semakin memantapkan Surabaya sebagai kota investasi yang berdaya saing tinggi, dengan dampak ekonomi inklusif bagi masyarakat.
Pewarta : Abd. Rohim Ghofar
