
RI News Portal. Padang, 27 Agustus 2025 – Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Vasko Ruseimy, mengusulkan penempatan helikopter Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) di wilayah Sumbar untuk mempercepat respons terhadap bencana alam. Usulan ini disampaikan mengingat Sumbar merupakan kawasan rawan bencana, mulai dari letusan gunung berapi, tanah longsor, hingga kecelakaan laut.
“Kami sudah sampaikan ke Basarnas, kalau bisa ada helikopter untuk ditempatkan di Sumbar. Dengan begitu, respons bencana bisa lebih cepat, baik di darat, laut, maupun udara,” ujar Vasko di Padang, Rabu (27/8/2025).
Vasko menegaskan bahwa kesiapsiagaan bencana tidak hanya bergantung pada latihan, tetapi juga ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar berkomitmen mendorong penambahan alat utama pencegahan dan penanganan bencana, termasuk helikopter, untuk mendukung operasi pencarian dan pertolongan (SAR) yang melibatkan Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, dan instansi terkait lainnya.

Dengan kolaborasi lintas sektor, Vasko optimistis Sumbar dapat lebih siap menghadapi ancaman bencana. Ia juga mengajak masyarakat untuk berdoa agar Sumbar terlindungi dan terus maju. Komitmen ini diperkuat melalui penyelenggaraan Latihan Gabungan Kesiapsiagaan Kecelakaan Kapal di Dermaga Bungus, Kota Padang, pada Selasa (26/8/2025).
Vasko menyampaikan rasa syukur karena Sumbar dipercaya sebagai tuan rumah latihan gabungan tingkat Sumatera. Kegiatan ini menjadi wadah untuk memperkuat koordinasi antarinstansi dan meningkatkan perlindungan masyarakat, khususnya di wilayah maritim yang rawan kecelakaan.
Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Noer Isrodin Muchlisin, menegaskan bahwa efisiensi anggaran tidak menghambat operasi SAR. “Efisiensi pasti ada dampaknya, tetapi kita bisa meminimalisasi dengan memberdayakan seluruh potensi dari luar Basarnas, seperti TNI, Polri, insan perhubungan, dan instansi lain,” ungkapnya.
Baca juga : Trump Dorong Penyelesaian Damai Konflik Ukraina Sebelum Akhir 2025
Noer menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan operasi SAR. Ia menegaskan, untuk urusan kemanusiaan, operasi SAR di Indonesia tetap berjalan maksimal meski ada keterbatasan anggaran.
Sumbar, lanjut Noer, memiliki potensi kerawanan bencana yang tinggi, termasuk bencana alam di darat dan laut. Untuk mendukung operasi SAR, Basarnas telah menempatkan dua kapal besar di Mentawai dan Padang, serta menyediakan peralatan seperti rigid inflatable boat (RIB). Dukungan dari Polair, TNI AL, dan Kementerian Perhubungan juga dinilai mampu memperkuat upaya penanganan kecelakaan di perairan Sumbar.
Latihan gabungan ini, menurut Noer, penting untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan sinergi antarpihak. Dengan langkah-langkah ini, Sumbar diharapkan semakin tangguh menghadapi potensi bencana di masa depan.
Pewarta : Sami S
