
RI News Portal. Melawi, 2 Juni 2025 — Dalam semangat menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H, Pemerintah Kabupaten Melawi melalui Bupati Dadi Sunarya Usfa Yursa menyerahkan secara simbolis 16 ekor sapi kurban di halaman Kantor Bupati Melawi. Penyerahan ini bukan hanya bersifat seremonial, tetapi mencerminkan kebijakan berbasis nilai solidaritas sosial dan keagamaan yang menjadi bagian penting dari tata kelola pemerintahan lokal.
Idul Adha sebagai momentum spiritual yang sarat dengan nilai pengorbanan dan kepedulian sosial, dijadikan titik tolak oleh Pemerintah Kabupaten Melawi untuk mempererat relasi antara negara dan masyarakat. “Penyerahan hewan kurban ini merupakan bentuk kepedulian dan kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat,” ujar Bupati Dadi dalam sambutannya.
Sebagai bentuk intervensi sosial yang berbasis nilai-nilai keadilan distributif, Bupati menegaskan bahwa pendistribusian daging sapi kurban harus tepat sasaran, menyasar masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Ia juga menggarisbawahi pentingnya peran panitia kurban dalam menjaga amanah tersebut, sehingga kurban tidak hanya menjadi simbol ritual, tetapi juga alat rekayasa sosial untuk menguatkan kohesi masyarakat.

Distribusi sapi kurban dirancang menyentuh berbagai lapisan dan institusi masyarakat. Sebanyak 11 dari 16 ekor sapi akan didistribusikan ke masing-masing kecamatan di Kabupaten Melawi. Selain itu, dua ekor disembelih di Masjid Kota Juang Nanga Pinoh sebagai pusat ibadah masyarakat kota. Distribusi lainnya masing-masing satu ekor ditujukan kepada Polres Melawi, Kejaksaan Negeri Sintang, dan Sekretariat Daerah Kabupaten Melawi. Tindakan ini memperlihatkan peran negara dalam memperkuat relasi lintas kelembagaan melalui simbol keagamaan.
Dari total 16 ekor sapi, dua di antaranya merupakan bantuan dari tingkat pemerintahan yang lebih tinggi, yakni satu dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan satu dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Hal ini menandai adanya kesinambungan antara pusat, provinsi, dan daerah dalam mengimplementasikan kebijakan berbasis nilai sosial-keagamaan.
Baca juga : Pemberantasan Premanisme di Jawa Tengah: Operasi Aman Candi 2025 Ungkap 711 Kasus, 916 Tersangka Diamankan
Secara akademis, kebijakan seperti ini dapat dibaca sebagai bagian dari strategi local governance berbasis nilai (value-based governance), di mana pemerintah daerah tidak hanya bertugas dalam pelayanan publik administratif, tetapi juga memainkan peran etis dan kultural dalam menjalin harmoni sosial.
Dalam konteks studi politik lokal dan kebijakan publik, program distribusi hewan kurban ini memperlihatkan bahwa praktik birokrasi dapat bersinergi dengan nilai-nilai lokal dan religius, sehingga meningkatkan legitimasi sosial pemerintahan. Sebagaimana ditegaskan Bupati, “Semoga kurban ini menjadi berkah bagi penerima dan mempererat tali silaturahmi serta solidaritas sosial di tengah masyarakat.”
Dengan demikian, kebijakan kurban Pemerintah Kabupaten Melawi tidak sekadar memenuhi tuntutan keagamaan, tetapi juga berfungsi sebagai instrumen pembangunan sosial yang menjembatani kesenjangan dan memperkuat semangat kebersamaan di daerah.
Pewarta : Lisa Susanti

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal