RI News Portal. Kabupaten Sintang 3 November 2025 – Kalimantan Barat, telah mengukuhkan posisinya sebagai penyelenggara Raimuna Daerah (Raida) Tingkat Provinsi Kalimantan Barat 2025. Acara yang dijadwalkan berlangsung pada 25–30 November mendatang di Kompleks Stadion Baning ini menjadi bukti nyata komitmen daerah dalam mengembangkan kepemimpinan generasi muda melalui gerakan Pramuka. Persiapan yang melibatkan kolaborasi intensif antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang dan Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka setempat menunjukkan pendekatan sistematis untuk menjamin kelancaran kegiatan yang diperkirakan melibatkan sekitar 600 peserta dari 14 Kwarcab seprovinsi.
Dari perspektif akademis, Raimuna Daerah ini tidak sekadar pertemuan rutin kepramukaan, melainkan platform strategis pembentukan karakter (character building) dan penguatan modal sosial (social capital) di kalangan remaja. Penelitian di bidang pendidikan nonformal menekankan bahwa aktivitas seperti ini berkontribusi pada pengembangan keterampilan kepemimpinan, resiliensi, dan rasa kebersamaan—elemen krusial dalam konteks pembangunan berkelanjutan di wilayah perbatasan seperti Kalimantan Barat. Kehadiran peninjau dari Sarawak, Sabah, dan Brunei Darussalam semakin memperkaya dimensi internasional, membuka peluang diplomasi kepemudaan yang jarang dieksplorasi dalam literatur regional.

Syarief Abdullah Alkadrie, Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Provinsi Kalimantan Barat, menyoroti pengalaman Sintang sebagai faktor penentu. “Keberhasilan penyelenggaraan Jambore Daerah sebelumnya menjadi modal utama. Semangat panitia lokal yang tinggi mencerminkan kesiapan holistik,” katanya pada 2 November lalu. Ia juga menekankan aspek keamanan dan kesehatan sebagai prioritas, mengingat waktu persiapan yang kian mendesak. Koordinasi antara panitia dan Kwarda, menurutnya, harus ditingkatkan untuk memaksimalkan dampak promosi daerah.
Analisis lebih lanjut mengungkap potensi Raimuna sebagai katalisator citra positif Sintang. Dalam kerangka teori place branding, kegiatan berskala provinsi dengan elemen lintas negara ini dapat memperkuat persepsi Sintang sebagai pusat aktivitas kepemudaan di Kalimantan Barat. Pemkab Sintang memandangnya sebagai kesempatan untuk menampilkan potensi lokal, sekaligus mempererat ikatan regional yang berkelanjutan. Namun, tantangan seperti logistik di area stadion dan protokol kesehatan pasca-pandemi tetap menjadi variabel kritis yang perlu dimitigasi melalui pendekatan berbasis data.
Baca juga : Kemenkes Bentuk Sentra CKG Mandiri di Luar Puskesmas untuk Capai 100 Juta Pemeriksaan
Raimuna Daerah 2025 di Sintang berpotensi menjadi model inovatif dalam pendidikan kepramukaan modern, mengintegrasikan nilai tradisional dengan agenda kontemporer seperti kebersamaan lintas budaya. Keberhasilan acara ini akan bergantung pada eksekusi matang, yang pada akhirnya memperkaya diskursus akademis tentang peran gerakan pemuda dalam pembangunan daerah.
Pewarta : Salmi Fitri

