
RI News Portal. Sukadana, 30 Agustus 2025 – Di tengah upaya nasional untuk memperkuat swasembada pangan, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0429/Lampung Timur (Lamtim), Letkol Inf Danang Setiaji, S.I.P., menerima audiensi dari Brigade Pangan Milenial Sumber Asri Sejahtera. Pertemuan yang berlangsung di ruang transit Markas Komando Distrik Militer (Makodim) di Jalan Soekarno-Hatta, Desa Mataram Marga, Kecamatan Sukadana, pada Jumat (29/8/2025), menjadi momentum penting untuk mempererat kolaborasi antara institusi militer dan generasi muda di sektor pertanian.
Audiensi ini tidak hanya sekadar pertemuan formal, melainkan representasi dari integrasi antara keamanan wilayah dan pembangunan ekonomi pedesaan. Hadir mendampingi Dandim adalah Pasiter Kapten Kav Afrizal, sementara dari pihak Brigade Pangan diwakili oleh Manajer Hi. Haeruddin dan Sekretaris Baedowi. Turut serta Danramil 429-09/Way Jepara, Lettu Inf Sugiharto, serta Kepala Desa (Kades) Braja Asri, Darusman, yang mewakili komunitas lokal.
Brigade Pangan, sebagai inisiatif strategis dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, menempatkan petani milenial sebagai ujung tombak dalam merealisasikan swasembada pangan. Program ini menekankan penerapan teknologi modern, seperti penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta pengelolaan usaha tani yang terstruktur. Tujuannya bukan hanya meningkatkan produktivitas lahan, tetapi juga membangun ekosistem agribisnis yang inklusif, di mana generasi muda diberdayakan untuk mengoptimalkan potensi alam sambil menghadapi tantangan seperti perubahan iklim dan urbanisasi.

Dalam diskusi tersebut, Dandim Letkol Inf Danang Setiaji menyampaikan apresiasi mendalam atas sinergi yang telah terjalin. “Sinergi antara Kodim 0429/Lamtim dan Brigade Pangan Milenial Sumber Asri Sejahtera merupakan komitmen bersama untuk mendukung program Asta Cita Presiden Republik Indonesia guna mewujudkan swasembada pangan,” ujarnya. Ia menekankan potensi besar Lampung Timur sebagai lumbung pangan, di mana kolaborasi ini diharapkan tidak hanya menjadi kebijakan pusat, tetapi juga memberikan dampak langsung hingga ke level desa.
Sebagai alumni Akademi Militer angkatan 2005, Dandim menambahkan bahwa Brigade Pangan telah memberikan kontribusi nyata dalam pengelolaan lahan petani. “Kami siap mendukung penuh kegiatan pendampingan lapangan, pelatihan, serta penguatan kelembagaan petani,” katanya. Melalui peran Babinsa (Bintara Pembina Desa), Kodim berkomitmen memperluas jangkauan program ini agar lebih efektif, sehingga hasil pertanian masyarakat meningkat dan kemandirian pangan daerah semakin kuat.
Baca juga : Kapolda Jateng Prihatin atas Insiden Pengemudi Ojek Online di Jakarta
Sementara itu, Manajer Brigade Pangan Milenial Sumber Asri Sejahtera, Hi. Haeruddin, memaparkan rencana kegiatan mendatang di Desa Braja Asri. “Dalam waktu dekat, kami akan melaksanakan panen raya yang melibatkan Forkopimda Lampung Timur, Forkopimcam Way Jepara, Kades, pengurus Gapoktan, kelompok tani, serta warga masyarakat setempat,” jelasnya. Ia berharap kerja sama ini menjadi katalisator untuk mempercepat produksi dan distribusi pangan, sehingga ketahanan pangan nasional semakin kokoh.
Pertemuan ini mencerminkan tren baru dalam pembangunan pertanian Indonesia, di mana kolaborasi lintas sektor—militer, pemerintah daerah, dan komunitas milenial—menjadi kunci untuk mengatasi ketergantungan impor pangan. Di Lampung Timur, yang dikenal dengan lahan pertanian subur, inisiatif semacam ini berpotensi menjadi model bagi wilayah lain, memastikan bahwa visi swasembada pangan bukan hanya retorika, melainkan realitas yang berkelanjutan. Dengan dukungan teknologi dan generasi muda, masa depan pertanian Indonesia tampak semakin cerah, meski tantangan seperti fluktuasi harga dan akses pasar tetap perlu diatasi secara kolektif.
Pewarta : Lii
