
RI News Portal. Padangsidimpuan – Momentum Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia tidak hanya menjadi ajang perayaan seremonial, tetapi juga wadah penguatan peran pemuda dalam pembangunan sosial. Hal ini tercermin dalam pelantikan pengurus Naposo Nauli Bulung (NNB) Rap Saroha Lingkungan I dan II, Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Sabtu (23/8) malam.
Pelantikan ini mendapat legitimasi simbolis sekaligus politis melalui kehadiran Plt. Sekretaris Daerah Kota Padangsidimpuan, Rahmat Marzuki Nasution, SH, MH, yang hadir mewakili Wali Kota Dr. H. Letnan Dalimunthe, SKM, M.Kes. Prosesi tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi bagian dari rangkaian peringatan kemerdekaan yang telah berlangsung sejak pertengahan Agustus dengan lomba rakyat dan pawai karnaval.
Secara sosiologis, NNB Rap Saroha tidak hanya berfungsi sebagai organisasi kultural pemuda Batak Angkola, tetapi juga sebagai ruang partisipasi politik-sosial yang mempertemukan kepentingan komunitas dengan kebijakan pemerintah daerah. Kehadiran pejabat eksekutif dan anggota legislatif di acara ini memperlihatkan adanya pola kemitraan yang strategis: pemerintah mendapat dukungan legitimasi dari basis masyarakat, sementara pemuda memperoleh akses dan pengakuan terhadap perannya dalam pembangunan.

Ketua Umum NNB, Solihin Anwar, menegaskan komitmen pemuda untuk mendukung program pemerintah, sebuah pernyataan yang tidak hanya bersifat retoris melainkan juga mencerminkan integrasi kepemudaan ke dalam agenda pembangunan lokal.
Dalam sambutannya, Plt. Sekda Rahmat Marzuki menekankan pentingnya menjadikan organisasi pemuda sebagai wadah untuk mempererat silaturahmi, mengembangkan potensi, dan menjaga kondusivitas sosial. Pesan tersebut sejalan dengan narasi besar kemerdekaan: bahwa kebebasan tidak sekadar simbolik, melainkan diwujudkan dalam tanggung jawab kolektif menjaga persatuan dan tradisi gotong royong.
Konteks ini menggarisbawahi bahwa perayaan kemerdekaan di tingkat lokal bukanlah acara seremonial semata, melainkan bentuk nation-building dari bawah (grassroots nation-building). Pemuda diposisikan bukan hanya sebagai penerus bangsa, tetapi juga sebagai aktor aktif yang berperan menjaga keberlangsungan nilai kebersamaan di era modernisasi.
Baca juga : Grand Opening Dapur Umum Makan Bergizi di Desa Cempaka: Implementasi Kebijakan Nasional Gizi dan Kesehatan
Antusiasme masyarakat yang hadir dalam jumlah ratusan dari dua lingkungan menjadi indikator kuatnya modal sosial di wilayah ini. Partisipasi publik, baik melalui lomba rakyat, pawai karnaval, maupun pelantikan pengurus, menunjukkan bahwa kebudayaan lokal dan identitas kemerdekaan dapat menyatu untuk memperkuat solidaritas sosial.
Dari perspektif akademis, fenomena ini menegaskan bahwa pelibatan masyarakat dalam kegiatan berbasis kultural memiliki efek berantai: menghidupkan identitas kolektif, memperkuat jaringan sosial, serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.
Pelantikan pengurus NNB Rap Saroha di Padangsidimpuan Selatan tidak hanya menandai pergantian struktur organisasi pemuda, melainkan juga mencerminkan keberhasilan integrasi antara semangat kemerdekaan, partisipasi masyarakat, dan perhatian pemerintah daerah. Di balik suasana meriah, terdapat pesan substantif bahwa kemerdekaan harus terus dimaknai sebagai ruang kolaborasi antara pemerintah, pemuda, dan masyarakat dalam menjaga persatuan serta mendorong pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.
Pewarta : Indra Saputra
