
RI News Portal. Simalungun, Silat merupakan Seni Beladiri khas dari beberapa daerah di Indonesia. Meski memiliki kesamaan dari sisi penamaan, namun ada perbedaa dalam gaya, ciri, ataupun pesan yang ingin disampaikan dalam setiap aliran seni beladiri ini.
Salah satu ragam silat yang ada di Indonesia adalah Silat Dihar yang berasal dari daerah Simalungun, Sumatera Utara.
Silat Dihar, yang mulai berkembang ditengah masyarakat adat Simalungun sekitar abad ke-16, ini merupakan intuisi pertahanan yang dilatih dan dikembangkan berdasarkan pengalaman hingga memunculkan karakter pertahanan yang khas.

Lebih jauh, sikap dasar, langkah-langkah, ekspresi dan gaya Silat Dihar menjadi akar atau dasar untuk memulai gerak Tari Tor-tor Simalungun, dengan kata lain Tor-tor (tari tarian) Simalungun berpondasi pada Silat Dihar. Tanpa itu, maka Tor-tor Simalungun akan kehilangan roh dasarnya. Artinya, untuk belajar Tari Tor-tor Simalungun, harus terlebih dahulu mempelajari Silat Dihar.
Silat Dihar terbagi dalam beberapa jurus, yakni Sitarlak, Natar, Bona Uhur, Horbou Sihalung, Rimau Putih dan Balang Sahua.
· Sitarlak adalah teknik silat dengan ragam gerak angkat kaki dan menerjang serta memukul.
· Natar adalah gerakan silat bawah yang gerakan kakinya harus kontak bumi atau sedikitpun tidak mengangkat kaki dari tanah.
· Bona Uhur adalah gerakan silat dengan ragam gerak terbuka, telapak kaki menyerang lawan.
· Horbou Sihalung adalah gerakan silat yang terinspirasi dari gerakan kerbau.
· Rimau Putih adalah gerakan yang terinspirasi dari gerakan harimau.
· Balang Sahua adalah gerakan silat yang diambil dari teknik dan gerakan belalang.
Baca juga : Polres Wonogiri Berhasil Ungkap Kasus Seorang Guru Silat Cabuli 7 Muridnya di Purwantoro
Sikap dasar silat ini sarat akan pesan-pesan religius dan petuah kehidupan. Pertama yakni Biar Mangidah Naibata, atau pesan untuk takut akan Tuhan. Kemudian, Toruh Maruhur atau pesan untuk selalu rendah hati. Terakhir, Pakkoromon Diri atau penguasaan diri.
Silat Dihar adalah teknik bela diri Simalungun yang lebih mengutamakan pertahanan dibandingkan serangan, ditambah sifat-sifat Ksatria yang sangat ditekankan kepada para pesilat Dihar. Sebagai contoh, pesilat Dihar tidak akan menyerang lawan atau musuh yang sedang terjatuh saat bertarung, melainkan menunggunya untuk bangkit dan memulai pertarungan lagi.
Seni Beladiri Dihar Simalungun selain untuk pertahanan diri, biasanya dilakukan masyarakat Simalungun dalam suatu prosesi adat maupun kegiatan resmi untuk menyambut tamu-tamu kehormatan seperti Raja Simalungun. Sebahagian masyarakat Simalungun menyebut Dihar merupakan Tortor dihar karena digunakan untuk penyambutan, kadang juga ditampilkan sebagai pertunjukan oleh sebab itu, dihar sering dikenal sebagai tari apalagi dihar ini diiringi musik jadi semakin jelas bahwa dihar ini merupakan tari penyambutan.
Jadi sosok Pandihar (pendekar) adalah Panortor (penari ),…dan Panortor bisa dipastikan adalah Pendekar .
Pewarta : (jhon sinaga)

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
Lestarikan seni beladiri pencak silat asli Indonesia, agar tidak di cleam oleh negara’ negara’ lain