
RI News Portal. Jakarta, 25 Juni 2025 – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali melakukan langkah strategis dalam penguatan kelembagaan Polri melalui rotasi jabatan dan promosi terhadap sejumlah Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menengah (Pamen). Rotasi ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri nomor ST/1421/VI/KEP./2025, tertanggal 24 Juni 2025, yang ditandatangani oleh Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Anwar.
Salah satu rotasi signifikan mencakup jabatan Wakapolda Sulawesi Barat, di mana Brigjen Rachmat Pamudji dipindahtugaskan sebagai Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Kasespimen) Sespim Lemdiklat Polri, dan posisinya sebagai Wakapolda Sulbar digantikan oleh Brigjen Hari Santoso.
Selain itu, terjadi reposisi penting di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Jabatan Kapolres Metro Jakarta Selatan yang sebelumnya diemban Kombes Ade Rahmat Idnal kini dipercayakan kepada Kombes Nicolas Ary Lilipaly, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Timur. Sementara posisi yang ditinggalkan Lilipaly digantikan oleh Kombes Alfian Nurrizal, seorang perwira dengan latar belakang sebagai Analis Kebijakan Madya pada Direktorat Pamobvit Baharkam Polri.

Dalam keterangan resmi, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Erdi A. Chaniago menyatakan bahwa mutasi ini bukan hanya bagian dari sistem pembinaan karier, tetapi juga merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi serta strategi penyegaran organisasi.
“Kenaikan pangkat adalah bentuk kepercayaan dan amanah dari negara. Kami harap ini menjadi penyemangat bagi para perwira tinggi Polri untuk terus meningkatkan kinerja, profesionalisme, dan integritas dalam mengemban tugas-tugas kepolisian,” ungkap Erdi.
Dari perspektif kelembagaan, rotasi jabatan seperti ini merupakan implementasi dari prinsip meritokrasi dan pembinaan karier dalam sistem manajemen SDM Polri. Berdasarkan Perkap No. 16 Tahun 2012 tentang Manajemen Karier Anggota Polri, penempatan dan promosi jabatan harus mempertimbangkan kompetensi, integritas, rekam jejak, dan kebutuhan organisasi.
Khusus dalam konteks pascareformasi institusional, rotasi Pati dan Pamen Polri juga mencerminkan upaya menjaga profesionalisme dan mencegah stagnasi dalam struktur kepemimpinan. Hal ini sejalan dengan agenda reformasi Polri yang digariskan dalam Grand Strategy Polri 2005–2025, di mana pembenahan pada aspek sumber daya manusia menjadi pilar penting dalam membangun kepolisian yang modern, akuntabel, dan berorientasi pelayanan publik.
Rotasi pejabat di level strategis seperti Kapolres dan Wakapolda tidak hanya berdampak pada internal organisasi, tetapi juga memengaruhi persepsi dan efektivitas layanan keamanan publik di wilayah masing-masing. Kepemimpinan baru di tingkat Polres Metropolitan Jakarta Selatan dan Timur, dua kawasan urban dengan tantangan keamanan yang kompleks, diharapkan membawa pendekatan inovatif dalam penanganan kejahatan, lalu lintas, hingga konflik sosial.
Secara normatif, mutasi ini juga memperkuat legitimasi organisasi dengan menunjukkan adanya mekanisme regenerasi dan penilaian berbasis kinerja, bukan sekadar faktor kedekatan atau politis.
Rotasi Pati dan Pamen Polri yang dilakukan pada Juni 2025 ini merupakan bagian dari strategi kontinuitas reformasi kelembagaan yang bersifat sistemik. Ke depan, konsistensi dalam menerapkan sistem merit dan transparansi dalam pembinaan karier akan menjadi kunci untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri sebagai institusi penegak hukum yang berintegritas dan profesional.
Pewarta : Yudha Purnama

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita